"Satu motor jika menggunakan 1 liter bahan bakar minyak [BBM] dapat menempuh sejauh 35 Km dan mengeluarkan emisi 2,5 Kg CO2. Jika menggunakan BBM jenis Pertamax per liter Rp13.700 yang setara dengan 1 Kwh seharga Rp2.400, maka akan terdapat penghematan sebesar Rp11.300," ungkap Dadan.

Perhitungan konsumsi listrik 1 Kwh sepeda motor listrik dapat menempuh sejauh 35 Km tersebut sudah melalui uji selama 10.000 jam.

Sementara, Eniya mengatakan program konversi kendaraan listrik Ini dapat menurunkan 132,25 juta ton CO2 dari berbagai efisiensi energi lainnya atau 32% dari target penurunan emisi 358 juta ton sampai dengan 2030.

Kegiatan konversi motor listrik ini dilakukan oleh Kementerian ESDM sejak 2022 sebanyak 100 unit. Sebagai tindak lanjut implementasi Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 3 tahun 2023 yang telah diubah menjadi Permen ESDM Nomor 13 tahun 2023, Pemerintah memulai program bantuan konversi Sepeda Motor BBM menjadi Sepeda Motor Listrik untuk periode 2023-2024.

Eniya menambahkan, badan usaha yang terlibat dalam program konversi motor listrik ini melalui dana CSR-nya dapat mengeklaim menjadi bagian dari upaya mereka dalam penurunan emisi.

"Badan usaha yang terlibat dalam kegiatan ini melalui CSR-nya dapat mengeklaim upaya konversi kendaraan ini menjadi salah satu upaya penurunan emisi Yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan [KLHK] sebesar 5 point dalam propernya," tambah Eniya.

Melalui program konversi, motor yang sebelumnya mengonsumsi Pertalite bersubsidi atau BBM lainnya berubah menggunakan listrik tanpa subsidi. Selain itu, yang sebelumnya mengeluarkan emisi CO2 berubah menjadi tanpa emisi.

(dov/roy)