Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Melemah Lagi karena Isu Politik? Ini Penjelasan BI

Ruisa Khoiriyah
23 August 2024 10:10

Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)
Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia memastikan akan terus mencermati perkembangan di pasar dan mengawal pergerakan rupiah di tengah sentimen yang masih tersisa saat ini, baik dari dalam negeri maupun global.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Edi Susianto menyatakan, BI melihat tekanan dari faktor domestik kemarin telah mereda sekarang dengan adanya keputusan DPR-RI tadi malam.

"Saat ini, mata pelaku pasar kembali melihat ke sentimen global, di mana tadi malam ada statemen dr salah satu pejabat the Fed yg agak less dovish yaitu tidak ingin menurunkan Fed fund rate [bunga acuan Amerika Serikat] dengan laju yang cepat, di tengah pelaku pasar sedang price in bahwa the Fed akan menurunkan bunga lebih cepat. Itu yang menahan pergerakan pelemahan DXY [dolar AS], bahkan DXY ditutup menguat di pasar New York," kata Edi kepada Bloomberg Technoz, pagi ini.

Lanskap itu, menurutnya, membuat mata uang Asia pagi ini dibuka beragam. Sebagian melemah, termasuk rupiah, ringgit dan dong Vietnam. Sebagian lagi menguat seperti won Korea Selatan dan dolar Singapura.

"Pelaku pasar menunggu pidato Powel [Gubernur The Fed Jerome Powell] di Jackson Hole nanti malam. Kami melihat tren penguatan mata uang Emerging Market masih sangat terbuka. BI tentu terus mencermati perkembangan global dan akan terus mengawal pergerakan rupiah," kata Edi.