Logo Bloomberg Technoz

Omzet Baidu Turun Jadi Rp73 T Saat Bisnis AI Belum Cuan Maksimal

News
23 August 2024 10:00

Robin Li, Founder dan Chairman Baidu Inc. (Dok: Bloomberg)
Robin Li, Founder dan Chairman Baidu Inc. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg, Baidu Inc, penyedia layanan mesin pencari (search engine) melaporkan pendapatan yang menurun. Sebuah sinyal bahwa perusahaan kesulitan transisi dari iklan pencarian ke bisnis berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) karena pada saat yang sama ekonomi China masih lemah,.

Pendapatan untuk tiga bulan yang berakhir pada bulan Juni turun 0,4% menjadi 33,9 miliar yuan  atau setara US$ 4,7 miliar (sekitar Rp73,3 triliun), dibandingkan dengan proyeksi sebesar 34,1 miliar yuan. Laba bersih mencapai 5,5 miliar yuan, dibandingkan dengan perkiraan 5,06 miliar yuan. Saham Baidu turun lantas 1% dalam perdagangan pra-pasar di New York, Kamis dini hari waktu Indonesia.

Kinerja yang kurang baik ini menyoroti tantangan dalam menerjemahkan keunggulan Baidu dalam AI generatif menjadi pendapatan.

Ilustrasi Baidu. (Dok: Bloomberg)

Model AI “Ernie” dengan basis large language model (LLM) milik Baidu semakin memberikan kontribusi penjualan tambahan melalui layanan iklan dan cloud, meskipun perusahaan terlibat dalam perang harga AI melawan Alibaba Group Holding Ltd dan Tencent Holdings Ltd.

Diperlukan waktu bertahun-tahun sebelum Baidu dapat dengan leluasa mengurangi ketergantungannya pada iklan, salah satu korban terbesar dari pemulihan pasca-Covid yang goyah di China.