Sementara indikator Stochastic RSI berada di 66,5. Menempati area beli (long).
Dengan demikian, harga emas berpotensi naik lagi. Cermati pivot point di US$ 2.491/troy ons. Jika tertembus, maka target resisten US$ 2.511-2.518/troy ons akan terkonfirmasi.
Sedangkan target support terdekat adalah US$ 2.485/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun lagi menuju US$ 2.451/troy ons.
Jackson Hole
Dalam waktu dekat, sentimen yang akan mempengaruhi harga emas adalah pagelaran Jackson Hole Symposium di Wyoming, Amerika Serikat/AS. Malam ini waktu Indonesia, Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve Jerome ‘Jay’ Powell akan memberikan pidato di acara tersebut.
Investor menunggu ‘kode’ selanjutnya dari Powell seputar arah kebijakan moneter. Pasar sudah memasukkan penurunan suku bunga acuan bulan depan dalam perhitungan mereka.
“Kita tidak lagi memperdebatkan apakah The Fed akan menurunkan suku bunga atau tidak, tetapi seberapa besar penurunannya dan berapa banyak sebelum akhir tahun ini,” tegas Kenny Polcari dari SlateStone Wealth, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September mencapai 75%. Sementara kemungkinan pemangkasan 50 bps ke 4,75-5% adalah 25%. Praktis tidak ada probabilitas suku bunga bertahan di 5,25-5,5%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
(aji)