Logo Bloomberg Technoz

Semalam, Wakil Ketua DPR-RI Sufmi Dasco menyatakan pengesahan RUU Pilkada tidak bisa dilakukan, dan parlemen menyerahkan pada KPU untuk mengeluarkan Aturan (PKPU) berdasarkan tafsiran MK.

Meski pernyataan itu terbit, sejumlah elemen masyarakat ditengarai masih akan berjaga-jaga mengantisipasi kemunculan akrobat lanjutan dari para elit politik. Dengan itu, tidak ada yang bisa memastikan apakah hari ini unjuk rasa tidak berlanjut lagi. Ketegangan masih tersisa. 

Ribuan massa aksi menentang pengesahan Revisi Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah di depan gedung DPR/MPR (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, peningkatan suhu politik dalam negeri nampaknya turut memicu profit taking di pasar saham Indonesia pada perdagangan Kamis (22/8/2024) kemarin. 

DPR-RI batal mengesahkan RUU Pilkada yang baru karena Rapat Paripurna yang tidak kuorum di Kamis, dan desakan penolakan dari elemen masyarakat. Suhu politik Indonesia diperkirakan masih berpotensi memanas karena ada 2 jadwal penting di Kuartal IV-2024, yaitu pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Oktober 2024 dan Pilkada serentak di November 2024. 

“Meski data-data ekonomi domestik terbaru menunjukan kondisi yang masih relatif solid, namun meningkatnya risiko instabilitas politik domestik berpotensi membayangi outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia di Semester II-2024,” tulisnya.

Selanjutnya, pasar juga tersengat sentimen lantaran data Transaksi Berjalan yang membukukan defisit semakin melebar, menyentuh US$3 miliar pada Kuartal II-2024, melampaui prediksi pasar. Menurut analisis Mega Capital Sekuritas, Transaksi Berjalan yang makin rapuh bisa mengikis besaran penurunan BI rate tahun ini, 

Transaksi Berjalan atau Current Account tercatat defisit US$3,02 miliar (0,9% dari Produk Domestik Bruto/PDB) pada Kuartal II-2024. Dengan begitu, transaksi berjalan sah mengalami defisit 4 kuartal beruntun.

Dari global, IHSG juga waspada akan pidato Powell di Jackson Hole pada Jumat waktu setempat. Powell diharapkan bisa memberikan petunjuk lebih lanjut tentang prospek kebijakan suku bunga acuan setelah risalah rapat FOMC Juli yang dirilis kemarin.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, tanda-tanda di pasar mencerminkan ekspektasi yang dipangkas pada penurunan suku bunga Federal Reserve yang agresif jelang komentar Powell pada Jumat.

Harga swap mengindikasikan tiga pemangkasan 25 basis poin di tiga pertemuan kebijakan Fed yang tersisa tahun ini, turun dari sekitar empat pemangkasan yang diperkirakan pada dua hari yang lalu. 

Pergeseran ini berarti para pedagang swap tidak lagi memperkirakan pemangkasan sebesar 50 basis poin pada tahun 2024.

“Kami sekarang sekali lagi tidak memperdebatkan apakah mereka akan memangkas, tetapi berapa banyak mereka akan memangkas dan berapa kali mereka akan memangkas sebelum akhir tahun,” kata Kenny Polcari di SlateStone Wealth.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 0,87% ke 7.488 dan disertai munculnya volume penjualan, pada perdagangan kemarin. 

“Apabila IHSG belum mampu break dari 7.594 sebagai resistance terdekatnya, maka posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave [ii] dari wave 3, sehingga IHSG rawan melanjutkan koreksinya,” papar Herditya dalam risetnya pada Jumat (23/8/2024).

Herditya juga memberikan catatan, adapun koreksi IHSG diperkirakan akan menguji ke 7.304-7.465 sekaligus menutup beberapa area gap-nya.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, INDF, LSIP, MTEL, dan MYOR.

Sedangkan, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi, ADRO, DOID (Trading Buy) serta BMRI, BBNI, ERAA, dan CPIN (Buy on Support)

(fad/aji)

No more pages