Minyak telah kehilangan semua kenaikannya dalam setahun terakhir karena dampak dari pembatasan suplai OPEC+ dibayangi oleh prospek ekonomi yang buruk di negara-negara ekonomi utama, dengan China yang menunjukkan tanda-tanda pelemahan bersama dengan AS.
Sementara kartel yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia telah mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk mengurangi pembatasan produksi pada kuartal keempat, penurunan minyak mentah membuat rencana tersebut menjadi lebih menantang.
Sementara itu, di Timur Tengah, para negosiator Israel tiba di Kairo untuk melakukan pembicaraan yang bertujuan untuk mengukuhkan kesepakatan untuk menghentikan perang di Gaza antara Israel dan Hamas. Ini merupakan langkah yang dapat menurunkan ketegangan di wilayah penghasil minyak mentah tersebut.
Pergerakan pasar minyak menunjukkan kondisi yang tidak terlalu ketat, dengan selisih antara dua kontrak terdekat Brent menyempit. Selisihnya adalah 65 sen per barel pada kemunduran terakhir, dibandingkan dengan level tertinggi 92 sen minggu lalu.
Pada Jumat (23/8/2024), para pedagang akan mengikuti simposium para gubernur bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, di mana Gubernur Federal Reserve Jerome Powell akan memberikan pidato yang dapat memberikan petunjuk tentang arah kebijakan moneter AS. Pernyataannya dapat berdampak pada dolar, serta permintaan energi yang lebih luas.
Harga:
- Brent untuk penyelesaian Oktober sedikit berubah pada US$77,21 per barel pada pukul 8:16 pagi di Singapura.
- WTI untuk pengiriman Oktober stabil di US$73,03 per barel.
(bbn)