Rita Nazareth-Bloomberg News
Bloomberg, Bursa saham Wall Street kembali bergejolak pada penutupan perdagangan Kamis (22/8/2024) waktu setempat. Ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar jelang pidato pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell.
Indeks Nasdaq turun 1,67% ke level 17.619,35. Kemudian, indeks Dow Jones turun 0,43% ke level 40.712,78. S&P 500 juga turun 0,89% ke level 5.570,64.
Jose Torres dari Interactive Brokers menganalogikan sikap Powell atas kebijakan moneternya seperti sebuah tangga.
"Apakah Powell akan mengambil langkah pelan menuruni tangga atau secara cepat naik lift ke ruang bawah tanah," kata Torres.
"Powell kemungkinan akan memilih tangga daripada lift."
Investor juga mencermati serangkaian pernyataan dari para pembuat kebijakan AS. Salah satunya, Fed Bank of Kansas City President Jeffrey Schmid yang mengatakan bahwa ia ingin melihat lebih banyak data sebelum mendukung pemangkasan suku bunga acuan.
Rekannya dari Boston, Susan Collins mengatakan penurunan secara bertahap dan metodis kemungkinan akan tepat. Komentarnya digaungkan oleh Fed Philadelphia President Patrick Harker dalam sebuah wawancara CNBC.
"Skenarionya jelas, Fed akan melonggarkan kebijakan pada bulan September, tetapi tidak ada yang menggambarkan keinginan untuk melonggarkan kebijakan sebesar 50 basis poin saat ini," kata Andrew Brenner di NatAlliance Securities.
Menurut Queens' College President Mohamed El-Erian, para pelaku pasar melebih-lebihkan prospek pemangkasan agresif the Fed sebelum akhir tahun.
"Menurut saya, pasar sedang memperhitungkan begitu banyak pemotongan suku bunga saat ini," kata El-Erian.
"Pasar terlalu berlebihan."
(bbn)