Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memprediksi terjadi peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) hingga 60% selama masa arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini di sepanjang jalur Pantai Selatan, Daerah Istimewa Yogyakaryta (DIY).
Prediksi tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji usai melakukan pemantauan ketersediaan dan pendistribusian BBM di DIY. Menurut Tutuka, peningkatan konsumsi BBM akan terjadi pada H-7 hingga H+7 Hari Raya Idulfitri 1444H.
"Jadi kalau dari jalur selatan ini perkiraan kita peningkatan nanti pada saat hari H dan beberapa hari sebelumnya, seminggu, atau seminggu setelahnya itu kurang lebih meningkat sekitar 40-60%," katanya mengutip keterangan resmi, Minggu (16/4/2023).
Untuk itu, Tutuka meminta PT Pertamina (Persero) untuk dapat menyiapkan pasokan BBM serta infrastruktur yang andal seiring dengan meningkatnya konsumsi BBM selama masa arus mudik dan arus balik Lebaran 2023.
“Kalau kami cek di lapangan di Pertamina, di tangki-tangkinya mencukupi. Kemudian, sistem pengisiannya dari mana dia ambilnya, dari terminal mana ngambilnya sudah dipersiapkan," kata dia.
Konsumsi BBM yang diprediksi meningkat pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2023 tecermin dari jumlah kendaraan yang keluar dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat 162.078 mobil telah keluar dari Jabodetabek disertai 201.695 sepeda motor.
Anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief juga menyatakan kesiapan pasokan dan penyaluran di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Rewulu dan sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di DIY dalam melayani kebutuhan masyarakat pada periode arus mudik dan arus balik Idulfitri.
"Kita lihat kemarin di beberapa SPBU di Jogja, maupun hari ini di sekitar sini di Rewulu, Pertamina sudah menyiapkan untuk kegiatan RAFI [Ramadan dan Idulfitri], arus mudik dan arus balik," ujar Eman.
Secara umum ketersediaan stok dan penyaluran BBM saat ini dalam kondisi aman dan berjalan lancar, termasuk layanan untuk Jenis BBM Tertentu (JBT) atau Solar dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) atau Pertalite. Tercatat ketahanan stok JBKP pada regional Jawa Bagian Tengah mencapai 11 hari dan JBKP selama 16 hari.
Adapun, selama periode arus mudik dan arus balik Lebaran, konsumsi pada sektor transportasi, yakni Pertalite diperkirakan naik sebesar 31 persen dibandingkan konsumsi pada kondisi normal. Sebaliknya, untuk Solar diprediksi akan turun 1,5% terhadap penjualan dalam kondisi normal.
(rez/wdh)