“Mulai operasi ini perlu waktu sekitar 6—10 minggu untuk memanaskan semuanya, terutama furnace. Setelah itu baru akan dimasukkan konsentratnya, diolah, dibentuk anode casting, copper anode, kemudian dibawa ke electro refinery,” ujar Tony dalam agenda Peresmian Operasi Smelter Gresik, Kamis (27/6/2024).
Produksi pada periode tersebut dilakukan dengan kapasitas sebesar 50% atau sekitar 850.000 ton konsentrat tembaga per tahun yang bakal diinput ke smelter tersebut.
Namun, Tony memastikan kapasitas input konsentrat tembaga bakal meningkat setiap bulan sekitar 10% hingga 15%. Dengan demikian, kapasitas input konsentrat tembaga ke smelter tersebut bakal mencapai 100% pada Desember yakni sebesar 1,7 juta ton.
“Pada saat yang bersamaan akan selesai pembangunan Precious Metal Refinery yang akan memurnikan lumpur anoda menjadi emas batangan, perak batangan dan beberapa mineral lainnya. Jumlah emasnya kira-kira 50 sampai 60 ton dan perak sekitar 220 ton per tahun,” ujarnya.
(dov/wdh)