Ia memprediksi, tingkat suku bunga acuan Bank Sentral AS dan BI tersebut merupakan batas terendah yang dapat tercapai hingga akhir tahun ini.
Dengan demikian, para investor asing menilai imbal hasil pasar keuangan Indonesia menjadi lebih menarik dibandingkan pasar keuangan AS.
“Karena pelaku pasar kan sudah price in buat September cut rate [The Fed pangkas suku bunga acuannya],” tuturnya.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa pemerintah perlu menjaga kestabilan perekonomian dan kestabilan politik ke depan.
“Ya pemerintah perlu mendukung kestabilan ekonomi dan politik ke depan,” pungkasnya.
Pada lelang Surat Utang Negara Senin (20/8/2024), incoming bids yang masuk memecahkan rekor terbesar sepanjang tahun, mencapai Rp104,07 triliun. Ini menjadi nilai permintaan di kisaran ratusan triliun pertama kali, bahkan mungkin sejak 2023 lalu.
Pemodal banyak mengincar seri baru yang dilelang yaitu FR0104 yang jatuh tempo tahun 2030. Untuk seri ini saja, investor meminta hingga Rp50,58 triliun. Sementara yield yang diminta untuk seri ini ada di kisaran 6,54%-6,70%.
Sementara seri FR0103 yang jatuh tempo tahun 20235, diserbu hingga Rp30,61 triliun. Investor meminta imbal hasil untuk seri ini di kisaran 6,63%-6,78%.
Besarnya minat investor dalam lelang SUN awal pekan ini membuat pemerintah akhirnya memutuskan nilai penjualan lebih besar dari target indikatif yaitu mencapai Rp27 triliun dari target Rp22 triliun.
(azr/lav)