Logo Bloomberg Technoz

Defisit Transaksi Berjalan Melebar, Rupiah Makin Ambles Terbenam

Tim Riset Bloomberg Technoz
22 August 2024 12:15

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah terperosok ke level terlemah empat hari terakhir tertekan sentimen ketidakpastian baru menyusul peningkatan eskalasi politik domestik, ditambah makin lebarnya defisit transaksi berjalan kuartal II-2024 yang melampaui ekspektasi pasar.

Rupiah spot bertengger di Rp15.620/US$, melemah 0,9% dibanding posisi sebelumnya, pada penutupan sesi pertama perdagangan di bursa modal. Pelemahan rupiah sampai siang hari ini menjadi yang terburuk di Asia, di tengah gelombang tekanan yang juga dialami oleh valuta kawasan yang lain.

Baht Thailand juga melemah 0,33%, disusul oleh won Korea yang turun 0,16%. Sebagian valuta lain hanya mencatat pelemahan tipis. Sementara yuan offshore dan dong Vietnam menguat di belakang peso Filipina yang menguat terbesar saat ini 0,29%.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,57% di sesi pertama perdagangan, setelah sempat terbenam 0,9% di awal perdagangan tadi.

Sementara di pasar surat utang, mayoritas Surat Berharga Negara (SBN) bergerak turun harganya, terindikasi dari lonjakan imbal hasil. Yield SBN-5Y naik 1,9 bps ke 6,485%, juga tenor 4Y naik 2,7 bps. Kemudian tenor 10Y naik 1,6 bps ke 6,608%. Tenor panjang 20Y naik 1 bps ke 6,829%.