Logo Bloomberg Technoz

Stok Beras Diramal Menyusut, BI Waspada Inflasi Pangan

Azura Yumna Ramadani Purnama
22 August 2024 12:10

Suasana penjualan sayur dan cabai di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Suasana penjualan sayur dan cabai di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni P Joewono mewaspadai inflasi pangan meskipun trennya menurun. Pasalnya terdapat beberapa risiko yang harus dimitigasi pada saat panen raya di semester II-2024.

Risiko pertama, kata Doni, merupakan potensi kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium-premium yang diantisipasi naik. Kedua, potensi penurunan produksi beras pada semester II-2024.

“Hal yang menjadi topik penting itu lahannya yang semakin terbatas, kemarin beberapa kementerian punya komitmen penerbitan Perda perlindungan lahan pertanian, ini yang akan melindungi produksi tidak turun terus. itu yang kita lakukan di GNPIP,” ucap Doni dalam konferensi pers RDG Agustus, Rabu (21/8/2024).

Selanjutnya, ia juga mengungkapkan para Pemda sepakat meningkatkan produktivitas dengan menanam bibit unggul, serta penanaman juga digencarkan di lahan-lahan lain seperti rawa.

Tak hanya itu, pihaknya turut mengupayakan penguatan ekosistem pangan dengan mendorong penyusunan neraca pangan sehingga dapat dilakukan pemetaan permintaan dan stok beras di masing-masing daerah.