Logo Bloomberg Technoz

Transaksi Berjalan RI Defisit Lagi, Neraca Pembayaran Minus

Hidayat Setiaji
22 August 2024 10:20

Karyawan merapihkan uang dolar AS di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Jumat (21/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang dolar AS di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Jumat (21/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mencatat defisit pada kuartal II-2024. Dengan demikian, NPI membukukan defisit 2 kuartal beruntun.

Bank Indonesia (BI) melaporkan, NPI membukukan defisit US$ 557 juta pada kuartal II-2024. Pada kuartal sebelumnya, NPI tercatat defisit US$ 5,97 miliar.

"Perbaikan tersebut ditopang oleh peningkatan kinerja transaksi modal dan finansial yang mencatat surplus serta defisit transaksi berjalan yang tetap terjaga," sebut laporan BI yang dirilis Kamis (22/8/2024).

Transaksi berjalan atau current account tercatat defisit US$ 3,02 miliar (0,9% dari Produk Domestik Bruto/PDB) pada kuartal II-2024. Dengan begitu, transaksi berjalan sah mengalami defisit 4 kuartal beruntun.

"Defisit neraca jasa meningkat dipengaruhi oleh defisit jasa perjalanan (travel) seiring pelaksanaan ibadah haji 2024. Defisit neraca pendapatan primer juga lebih tinggi dipengaruhi oleh pembayaran dividen dan bunga/kupon sesuai pola triwulanan," lanjut laporan BI.