Logo Bloomberg Technoz

'Krisis Konstitusi' Picu Aksi Jual Saham & Obligasi, Rupiah Jebol

Ruisa Khoiriyah
22 August 2024 10:06

Ilustrasi pasar obligasi (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi pasar obligasi (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sentimen pasar domestik berbalik negatif setelah beberapa pekan belakangan menikmati 'banjir' dana asing yang telah memicu lonjakan indeks saham ke level rekor dan mengantar rupiah menghapus semua kerugian sepanjang tahun.

Pembalikan sentimen itu ditengarai terpicu situasi domestik terakhir. Ketegangan kini meningkat menyusul kekhawatiran terjadinya krisis konstitusional pasca keputusan Mahkamah Konstitusi, yang potensial mengubah peta kontestasi Pemilihan Kepala Daerah November nanti, mendapatkan 'penolakan' dari Badan Legislatif DPR-RI. Sidang Paripurna DPR-RI hari ini dijadwalkan akan mengesahkan RUU Pilkada menjadi Undang-Undang.

Sikap DPR-RI itu menuai protes dari berbagai elemen masyarakat sipil yang bersiap menggelar unjuk rasa di depan gedung parlemen hari ini, mulai dari elemen mahasiswa, buruh, dan akademisi. Protes dan kemarahan sudah berkobar dari kemarin Rabu di mana warganet beramai-ramai memasang gambar 'Peringatan Darurat' di media sosial mereka.

Ketegangan yang merambat naik itulah yang sepertinya telah menahan laju beli di pasar pada Kamis pagi ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun nyaris 1% dan kini bertahan di zona merah di 7.514. 

Sementara rupiah bahkan telah menjebol level support terkuat pagi ini, sekarang masih menjadi valuta dengan pelemahan terdalam di Asia di Rp15.580/US$. Mencerminkan pelemahan 0,61% dibanding kemarin.