Logo Bloomberg Technoz

Industri Ritel Diproyeksi Tumbuh 4,6%, Bansos Jadi Katalisnya

Rezha Hadyan
16 April 2023 14:18

Ilustrasi supermarket. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi supermarket. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Program bantuan sosial (bansos) pangan yang digulirkan oleh pemerintah belakangan ini menjadi angin segar bagi pelaku usaha ritel modern di tengah ancaman penurunan daya beli masyarakat Indonesia akibat kenaikan harga kebutuhan pokok jelang Idulfitri 1444H. Terlebih, sektor tersebut diproyeksi tumbuh 4,6% secara tahunan pada 2023.

Pemerintah menggulirkan bansos pangan berupa beras yang dibagikan ke 21,35 juta masyarakat berpendapatan rendah. Mereka akan mendapatkan 10 kg beras setiap bulannya selama tiga bulan berturut-turut.

Selain itu, pemerintah juga menyalurkan bansos pangan khusus untuk 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS). Bansos yang disalurkan terdiri dari daging ayam ukuran satu ekor karkas (0,9—1,1 kg) dan 10 butir telur ayam dalam kemasan khusus.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey menyambut baik penyaluran bansos pangan yang dilakukan oleh pemerintah jelang Idulfitri 1444H. Selain menjaga ketahanan pangan, langkah tersebut secara tidak langsung ikut mengerek penjualan di gerai-gerai ritel modern yang belum sepenuhnya pulih seperti sebelum pandemi Covid.

"Masyarakat yang mendapatkan bansos [pangan] ini kemudian akan membelanjakan uang yang sebelumnya dialokasikan untuk kebutuhan pokoknya seperti beras ke kebutuhan lainnya, termasuk kebutuhan sekundernya. Tentu, ini menggembirakan bagi bisnis ritel modern," katanya ketika ditemui oleh awak media belum lama ini di Jakarta Selatan.