Logo Bloomberg Technoz

Nasib CPO Makin Bergantung pada Permintaan India

Wike Dita Herlinda
22 August 2024 10:00

Perkebunan sawit di Kalimantan Tengah./Bloomberg-Muhammad Fadli
Perkebunan sawit di Kalimantan Tengah./Bloomberg-Muhammad Fadli

Bloomberg Technoz, Jakarta – Permintaan dari India menjadi harapan penopang harga minyak kelapa sawit, walaupun tidak signifikan. Terlebih, tren bearish minyak kedelai masih menjadikan crude palm oil (CPO) sebagai opsi minyak nabati yang kurang kompetitif.

Mengutip data Asosiasi Ekstraktor Pelarut (SEA) India, impor CPO negara Asia Selatan itu mencapai 1,08 juta ton pada Juli, meningkat 37,51% dari bulan sebelumnya.

Menurut laporan BMI, lengan riset Fitch Solutions bagian dari Fitch Ratings, permintaan minyak sawit India merupakan siklus tahunan berkenaan dengan periode perayaan hari raya besar di negara tersebut.

Pada tahun lalu, data Trade Map juga menunjukkan impor India naik sebesar 40,18% secara bulanan pada Juli 2023.

Selain itu, dalam delapan bulan pertama 2023/24 (dimulai pada November 2023 sesuai tahun minyak nabati SEA), impor minyak sawit India mencapai 5,76 juta ton dibandingkan dengan 6,03 juta ton 12 bulan sebelumnya, menurun 4,44%.