Investor Asing Waspada Situasi RI: Mungkin Ada Efek Jangka Pendek
Ruisa Khoiriyah
22 August 2024 09:15
Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketegangan meningkat di Tanah Air menyusul apa yang dikhawatirkan memicu krisis konstitusional pasca keputusan Mahkamah Konstitusi yang potensial mengubah peta kontestasi Pemilihan Kepala Daerah, mendapatkan 'penolakan' dari Badan Legislatif DPR-RI.
Para pelaku pasar yang sejatinya tengah menikmati gelombang bullish sejak beberapa pekan terakhir, terdorong sentimen bunga acuan Federal Reserve, dan berhasil mengerek nilai rupiah menguat terbesar di Asia bulan ini, mulai meningkatkan kewaspadaan.
Bank investasi besar asal Amerika Serikat (AS), Wells Fargo, menilai, ada kemungkinan sentimen terhadap rupiah dan obligasi pemerintah akan dipengaruhi kemunculan kerusuhan politik meski mungkin hanya berlangsung tidak lama, seperti dilansir oleh Bloomberg News, Kamis pagi.
Analis Wells Fargo Brendan McKenna menilai, agak diragukan bahwa aksi massa protes sosial di Indonesia akan menjelma menjadi seperti apa yang terjadi di Sri Lanka atau Bangladesh.
"Pendorong terbesar bagi aset-aset di pasar keuangan RI adalah kemungkinan penurunan bunga The Fed dan arah kebijakan fiskal pemerintah. Kombinasi itu membantu sentimen positif dan mendukung penguatan rupiah, juga aliran modal masuk ke pasar surat utang RI," jelas McKenna.