Logo Bloomberg Technoz

Sinyal Dovish The Fed akan Imbangi Potensi Pelemahan Rupiah

Tim Riset Bloomberg Technoz
22 August 2024 07:40

Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah diperkirakan masih akan menghadapi potensi pelemahan dalam perdagangan di pasar spot hari Kamis ini, setelah kemarin ditutup turun tipis nilainya ke level Rp15.485/US$.

Sinyal pelemahan terlihat di pasar offshore di mana kontrak nondeliverable forward (NDF) rupiah dini hari tadi ditutup melemah di pasar New York. Pagi ini, rupiah NDF bergerak di kisaran Rp15.493-Rp15.504/US$. Level itu memang lebih kuat dibanding posisi penutupan pasar spot (inverted).

Namun, ketegangan yang meningkat di Tanah Air menyusul krisis konstitusional yang menempatkan lembaga-lembaga negara dalam posisi diametral, yakni Mahkamah Konstitusi dengan DPR-RI, mungkin akan membuat para pelaku pasar waspada dan menahan diri.

DPR-RI akan menggelar Rapat Paripurna hari ini di mana salah satu agendanya adalah mengambil keputusan terkait Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Dunia (RUU Pilkada) yang menjadi sentral isu saat ini. Berbagai elemen masyarakat sipil sejak Rabu kemarin bergerak untuk menggelar aksi bersama Kamis ini.

Di sisi lain, rupiah mungkin masih akan mendapatkan sokongan dari sentimen pasar global pasca rilis Risalah Rapat Federal Meeting yang melempar nada dovish. Kemarin indeks dolar ditutup makin lemah di 101,03 dan pagi ini bergerak stabil di kisaran 101,15.