Logo Bloomberg Technoz

Perry juga menyebut, penurunan suku bunga acuan Bank Sentral AS akan mempengaruhi pergerakan imbal hasil surat utang AS bertenor 2 tahun. Dengan demikian, yield SRBI juga akan terpengaruh apabila Bank Sentral AS memangkas suku bugna acuannya.

“Memang penurunan US Treasury [surat utang AS] 10 tahun tidak akan secepat pada dibandingkan US Treasury note [tenor 2 tahun], karena ada kandungan pembiayaan utang pemerintah,” ucapnya.

Sementara itu, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyampaikan aliran modal masuk ke pasar keuangan domestik pada bulan Agustus ini dipengaruhi oleh risk on pada pasar global.

“Inflow memang dalam bulan Agustus ini market-nya agak berbalik karena ada risk on di global, inflow banyak masuk dan inflow yang kita lihat dominan di SBN,” ucap Destry.

Ia menyebut, SBN sepanjang bulan Agustus 2024 mencatatkan aliran modal masuk sebesar Rp25,71 triliun (month-to-date/mtd), begitu juga dengan pasar saham yang mencatatkan aliran modal masuk Rp6,5 triliun (mtd).

Sementara SRBI, ia mengatakan terus mencatatkan aliran modal asing meskipun imbal hasilnya mulai mengalami penurunan. Sepanjang Agustus ini, aliran modal masuk Rp10,8 triliun sementara investor asing masuk US$2,7 miliar.

Sebelum itu, Perry melaporkan bahwa hingga 19 Agustus 2024 posisi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI masing-masing tercatat senilai Rp899,50 triliun, US$1,73 miliar, dan US$168 juta.

“Penerbitan SRBI telah mendukung aliran masuk portofolio asing ke dalam negeri, tercermin dari kepemilikan non residen yang mencapai Rp243,27 triliun atau 27,04% dari total outstanding,” pungkas Perry.

(azr/lav)

No more pages