Logo Bloomberg Technoz

"Jadi jangan dimaknai keliru sehingga jangan dimaknai secara keliru, seolah akan terjadi dalam waktu dekat, padahal tidak demikian. Masyarakat diimbau untuk tetap beraktivitas seperti biasa," imbaunya.

Sebagai contoh, Dwikorita mengajak masyarakat bisa mengikuti hal di publik di Jepang yang tidak mudah panik saat memahami potensi bencana. 

Apalagi di Jepang sudah ada perilaku mengamati gempa sejak 1.137 tahun lalu. Terutama dari gempa Hakuho Nankai dan dampak tsunaminya di tahun 684.

Justru potensi bencana yang disampaikan, terutama dari para pakar bisa menjadi bahan untuk menata upaya mitigasi yang lebih baik.

"Di Indonesia sejak kejadian Aceh, mulai kompak. Publik memiliki literasi gempa dan tsunami yang sangat baik, sehingga kalau mendapat informasi tidak kagetan dan tidak heboh. Kami juga terus belajar dengan Jepang. Tujuannya untuk menyempurnakan mitigasi," pungkasnya.

(dec/spt)

No more pages