Logo Bloomberg Technoz

Cip yang digunakan untuk AI mengkonsumsi lebih banyak daya daripada aplikasi lain dan dikemas lebih dekat di server dengan kepadatan tinggi. Ini berarti panas yang mereka hasilkan menjadi lebih sulit untuk dihilangkan. Perusahaan seperti Schneider Electric dan Siemens menyediakan peralatan dan teknologi untuk mencegahnya dari panas berlebih.

“Meningkatnya beban kerja AI dapat memicu gelombang investasi multiyears dalam teknologi pusat data dan pendingin server, yang menjadi pertanda baik bagi Vertiv, Schneider, dan perusahaan lain yang menawarkan teknologi ini,” tulis analis Bloomberg Intelligence, Mustafa Okur.

Schneider punya 17% pendapatan dari pusat data, dengan teknologi pendingin sebagai bagian penting dari penawarannya. Pendinginan cair khususnya - di mana pendingin melewati pipa yang secara fisik berdekatan dengan server - dapat menurunkan suhu di pusat data dengan kepadatan tinggi secara lebih efektif daripada pendinginan udara sederhana. 

“Dalam hal peluang, kebutuhan untuk penerapan secara dramatis lebih tinggi daripada yang pernah terjadi pada siklus sebelumnya, seperti e-commerce, penambangan Bitcoin, atau metaverse,” tambah Sharma dari Schneider Electric.

Pusat data. (Bloomberg)

Siemens mendapatkan keuntungan dari pesanan untuk infrastruktur elektrifikasi tegangan rendah dan menengah, serta teknologi seputar sistem pendingin, seperti sensor suhu dan pengukur aliran. 

“Saat ini, lebih banyak peluang kami yang terkait dengan AI daripada yang terkait dengan teknologi tradisional,” ujar Ciaran Flanagan, kepala global solusi pusat data Siemens. 

Gempita seputar AI telah berkurang baru-baru ini karena para investor mulai bertanya-tanya kapan investasi akan mulai membuahkan hasil, tetapi Chief Executive Officer (CEO) Siemens Roland Busch masih melihat adanya pertumbuhan di masa depan. 

“Jumlah data terus bertambah, jumlah penghitungan angka terus bertambah. Jadi proyeksi kami adalah bahwa pasar elektrifikasi benar-benar berada dalam siklus super,” ujar dia.

MSCI Eropa

Bagi Siemens, yang telah melihat beberapa kelemahan dalam bisnis otomasinya, paparan elektrifikasi sangat penting. Analis Bloomberg Intelligence, Omid Vaziri dan Bhawin Thakker, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan dengan keselarasan penjualan pada  jaringan, pusat data, dan AI “dapat terus meyakinkan investor tentang peluang untuk mengungguli ekspektasi tahun 2024-2025 yang penuh dengan kehati-hatian.”

Namun, permintaan daya masih melebihi pasokannya, dan penundaan izin perencanaan menghambat pengembangan pusat data. Hingga hambatan tersebut diatasi, potensi pendapatan dari pembangunan infrastruktur AI masih akan menghadapi keterbatasan. 

“Hipotesis bahwa pasar untuk perusahaan-perusahaan tersebut sudah dipahami dengan baik, tetapi perdebatan besarnya adalah, sampai kapan hal ini akan berlangsung?” tanya analis Citi, Martin Wilkie. 

(bbn)

No more pages