Sepertinya pelaku pasar mulai merealisasikan keuntungan alias profit taking di emas. Maklum, harga komoditas ini sudah naik gila-gilaan.
Sejak awal tahun (year-to-date), harga emas sudah naik nyaris 10%. Dalam 6 bulan ke belakang, harganya melonjak hampir 22%.
Oleh karena itu, godaan cuan dari emas memang sangat tinggi. Saat investor ramai-ramai menjual emas demi mendapat keuntungan, harga pun terkoreksi.
Namun ke depan, prospek harga emas masih cerah. Peluang untuk mencetak rekor baru sangat terbuka.
“Kita selalu melihat emas sebagai alat lindung nilai (hedging) dalam konteks portofolio. Kualitas emas sebagai aset aman (safe haven) kembali bersinar saat pasar sedang goyang,” sebut riset UBS, sebagaimana dikutip dari Bloomberg News.
UBS memperkirakan harga emas akan naik dan menguji level US$ 2.200/ons. Artinya, ini akan menjadi rekor baru setelah rekor sebelumnya tercipta pada Agustus 2020 yakni di US$ 2.075,47/ons.
(aji)