Logo Bloomberg Technoz

Doshi memprediksi harga emas berpeluang memecah rekor tertinggi baru di US$ 2.600/troy ons pada akhir 2024 dan melanjutkan pendakian menuju US$ 3.000/troy ons pada pertengahan 2025.

Bila prediksi itu paten, ada potensi harga emas Antam akan makin melesat. Mengacu pada 2023 silam, kenaikan harga emas Antam sepanjang tahun cuma 10%, setelah tahun sebelumnya naik 16,7%. Sedangkan tahun ini saja, dalam hampir delapan bulan, emas Antam sudah naik 25%. 

Dengan harga emas yang masih berpeluang naik ketika banderol saat ini dinilai sudah cukup mahal, apakah berinvestasi di emas masih belum terlambat? Lantas, investasi emas di mana yang paling menarik dilirik?

Emas Batangan

Berinvestasi di emas batangan masih menjadi pilihan banyak orang Indonesia, terutama generasi lama yang kurang akrab dengan investasi portofolio. Emas batangan dinilai sebagai investasi yang nyata dengan keyakinan bahwa harga emas selalu naik dari tahun ke tahun dan paling stabil menghadapi inflasi jangka panjang.

Selain itu, sifat emas batangan terbilang likuid bahkan sebagai instrumen investasi jangka panjang. Bila investor emas membutuhkan duit cepat, ia tidak harus menjualnya. Emas bisa digadaikan untuk mencairkan kebutuhan likuiditas mendesak. 

Berinvestasi di emas batangan, seorang investor juga akan menanggung biaya cetak emas yang biasanya semakin ekonomis untuk emas fisik ukuran besar. Sebagai perbandingan, bila Anda membeli emas fisik ukuran 1 gram, harga yang dikenakan yang sudah termasuk biaya cetak, adalah Rp1.415.000, belum termasuk pajak. 

Baca juga: Harga Emas Antam Makin Mahal, Beli Sekarang Apa Masih Bisa Untung?

Sebaliknya, bila membeli emas ukuran 50 gram yang dibanderol seharga Rp67,89 juta (belum termasuk pajak), harga per gram emas menjadi Rp1.357.900 per gram, lebih murah 4% dibanding ukuran lebih kecil.

Penting juga untuk dicatat, membeli emas di Indonesia dikenakan tarif Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebanyak 0,25% dari harga emas. Di sisi lain, berinvestasi emas batangan juga membutuhkan kesiapan tempat penyimpanan yang aman.

Pada beberapa kasus, penyimpanan yang kurang tepat bisa berdampak pada penampakan emas fisik yang kurang elok sehingga kadangkala mempengaruhi harga jualnya. Selain itu, seri atau tahun produksi emas juga dapat mempengaruhi level harga jualnya kelak.

Tips: agar investasi di emas batangan potensial membukukan cuan lebih besar dan lebih cepat, sebaiknya membeli emas fisik di ukuran lebih besar agar menghemat biaya cetak emas. Selain itu, pastikan menyimpan emas batangan di tempat aman dan tepat agar tampilan emas tetap terjaga.

Emas Digital

Menabung pembelian emas tanpa memikirkan masalah penyimpanan fisik logam mulia, bisa diatasi dengan membeli emas digital. Emas digital cukup praktis baik sebagai kanal pembelian emas untuk tujuan keuangan jangka panjang maupun untuk trading atau jual beli emas nonfisik dalam jangka pendek.

Saat ini sudah banyak aplikasi pembelian emas secara online tanpa memegang fisik emas, akan tetapi bisa suatu waktu dicetak bila investor menginginkan dengan menambah biaya cetak emas.

Baca juga: Beli Emas Digital Perlu Hati-Hati, Simak Tips Penting Ini

Antam menyediakan lini transaksi emas digital melalui BrankasLM. Sedangkan PT Pegadaian menyediakan aplikasi Pegadaian Digital yang memungkinkan seseorang membeli emas digital di sana.

Selain dua BUMN itu, berdasarkan publikasi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), sampai saat ini ada 7 perusahaan yang memiliki izin sebagai pedagang emas digital. Mereka adalah, PT Quantum Metal Indonesia (quantummetal.id), lalu PT Syariah Koin Indonesia (shariacoin.co.id), PT Indogold Makmur Sejahtera (indogold.id).

Ada juga PT Indonesia Logam Pratama (treasury.id, PT Laku Emas Indonesia (lakuemas.com), PT Pluang Emas Sejahtera (pluang.com), dan terakhir adalah PT Sehati Indonesia Sejahtera (sakumas.com). 

Beberapa aplikasi marketplace dan aplikasi investasi juga memiliki lini penjualan emas digital maupun fisik. Namun, umumnya mereka bekerja sama dengan perusahaan emas. Misalnya, Tokopedia yang menggandeng Pluang, atau BukaEmas Bukalapak dengan Pluang juga. 

Namun, membeli emas di platform digital bukan tanpa risiko. Beberapa kasus pernah terjadi akibat pembelian emas digital yang akhirnya bermasalah karena berbagai sebab, mulai dari perubahan bisnis modal di tengah kontrak jual beli, sampai kegagalan cetak emas dan fraud.

Tips: pastikan membeli emas digital di platform yang memiliki legalitas dan menyediakan fitur untuk cetak emas. Pemilik saldo emas digital bisa mencetak emas simpanannya secara berkala, misalnya ketika bobot emas sudah mencapai angka tertentu. Pastikan juga bahwa aplikasi emas digital itu memiliki rekanan yang baik dengan produsen emas yang tepercaya.

Emas Perhiasan

Berinvestasi di emas perhiasan juga masih menjadi kegemaran banyak orang Indonesia. Selain bernilai, emas perhiasan memberikan keuntungan dari sisi penampilan dan status sosial. Ini berbeda dengan emas batangan yang mungkin hanya bisa disimpan saja di brankas nan aman. Sementara emas perhiasan bisa menambah daya tarik tampilan seseorang karena menampakkan keindahan desain juga kilau yang istimewa.

Baca juga: Harga Emas Masih Tinggi, Lebih Cuan Beli Emas Batangan atau Perhiasan? 

Namun, perlu diingat bahwa emas yang digunakan dalam perihasan bukanlah emas 24 karat, melainkan hanya 18 karat. Selain itu, berinvestasi di emas perhiasan mungkin sulit memberikan untung maksimal sebagaimana emas batangan biasa. Itu karena ketika menjual perhiasan emas tersebut ke toko emas, harga jualnya bisa turun hingga 20% karena terpangkas biaya pembuatan/peleburan.

(rui/aji)

No more pages