Produksi RI Lesu, Harga CPO Masih Punya Harapan Bangkit Tahun Ini
Wike Dita Herlinda
21 August 2024 12:00
Bloomberg Technoz, Jakarta – Tren perlambatan produksi di Indonesia serta kekhawatiran terhadap dampak tertunda dari peristiwa El Niño 2023—2024 diharapkan bisa menjadi katalis pengatrol harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO), yang belakangan didera sentimen bearish.
Menurut laporan BMI —lengan riset Fitch Solutions, bagian dari Fitch Ratings — produksi sawit Malaysia, selaku kompetitor Indonesia, sebenarnya masih menunjukkan tren penguatan pada tahun ini, tetapi inventaris CPO di Negeri Jiran cenderung menurun.
Berdasarkan data Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), total stok minyak sawit domestik turun dari 1,83 juta ton pada Juni menjadi 1,73 juta ton pada Juli, yang membalikkan tren yang telah menyebabkan peningkatan stok selama tiga bulan berturut-turut.
Adapun, produksi minyak sawit mentah di Malaysia pada Januari—Juli 2024 melampaui 10,7 juta ton, volume tertinggi selama tujuh bulan pertama tahun ini sejak 2020, yang menyebabkan akumulasi stok meskipun kinerja ekspor menguat.
Ekspor CPO Malaysia pada Januari—Juli 2024 menembus 9,2 juta ton dibandingkan dengan 8,4 juta ton rentang yang sama tahun lalu.