Keberlanjutan sentimen pasar akan bergantung pada sinyal dan komentar dari Perry Warjiyo dan kolega dalam konferensi pers pukul 14.00 siang nanti.
24 dari 36 Ekonom/ Analis yang disurvei oleh Bloomberg memprediksi Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate di 6,25% untuk pertemuan keempat berturut-turut, dengan dua di antaranya memperkirakan pemangkasan seperempat poin.
Sebagai catatan, apabila Perry Warjiyo dan sejawat memberikan sinyal adanya peluang pemangkasan BI-Rate pada September, reli pasar keuangan termasuk IHSG akan berlanjut. Namun sebaliknya, jika BI memutuskan untuk menunggu sampai The Fed memulai masa tersebut, yang berarti penurunan BI-Rate baru terjadi pada Oktober atau setelahnya, “Maka akan terjadi koreksi pasar yang tajam dalam hal yield SBN, rupiah juga indeks saham,” kata Lionel Priyadi, Fixed Income and Macro Strategist Mega Capital.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, prakiraan keputusan Bank Indonesia ini melihat ketidakpastian mengenai transisi politik sambil menunggu pelonggaran kebijakan moneter yang akan dilakukan oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed).
BI masih memiliki waktu tunggu lebih lama sebelum benar-benar memutuskan pelonggaran suku bunga acuan. Pada bagian lain situasi ekonomi terpantau lebih baik.
Dari global, di Miller Tabak, Matt Maley mengatakan akan ‘Sehat’ jika pasar saham beristirahat sejenak untuk satu atau dua hari. “Tidak ada pasar yang bergerak dalam satu garis lurus,” katanya.
Selain karena arus dan penentuan posisi, reli baru-baru ini juga didorong oleh spekulasi bahwa Federal Reserve akan memberikan sinyal positif bahwa mereka akan semakin dekat dengan masa-masa pemangkasan suku bunga.
Dalam hitungan mundur menuju pidato Jerome Powell pada Jumat (23/8/2024) di Jackson Hole, revisi gaji AS pada Rabu (21/8/2024) siap untuk menarik perhatian Wall Street.
Bagi Anthony Saglimbene di Ameriprise, berlanjutnya kemajuan dalam hal inflasi, kondisi tenaga kerja yang moderat tapi tetap sehat, dan pembaruan ekonomi yang menunjukkan tren konsumen yang kuat kemungkinan besar memungkinkan The Fed untuk dengan nyaman mulai memangkas tingkat suku bunga di September.
“Inilah awal dari pendaratan yang lembut,” jelasnya.
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, rilis data Ekonomi AS belakangan ini memperlihatkan ketahanan konsumen yang luar biasa di tengah perlambatan aktivitas ekonomi sehingga memperkuat ekspektasi Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga acuan pada pertemuan kebijakan mereka di bulan September.
“Bursa Berjangka (Futures) melihat 72% peluang Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps dan 28% peluang pemangkasan sebesar 50 bps,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Acara simposium ekonomi Jackson Hole akan dimulai pada hari Kamis dan pidato ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Jumat dipastikan akan mencuri perhatian investor karena berpotensi memberi petunjuk mengenai arah dan sikap Federal Reserve dari yang selama ini menjalankan kebijakan moneter yang ketat menuju implementasi kebijakan moneter yang lebih longgar.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 0,9% ke 7.533 dan disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.
“Posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada di akhir wave [i] dari wave 3 dari wave (3), sehingga penguatan IHSG akan relatif terbatas untuk uji area 7.557-7.610,” papar Herditya dalam risetnya pada Rabu (21/8/2024).
Herditya juga memberikan catatan, selanjutnya, IHSG rawan terkoreksi menuju ke 7.304-7.465 sekaligus menutup beberapa area gap.
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, BRIS, ESSA, RAAM, dan BBNI.
Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, pasar mengantisipasi hasil RDG-BI (21/8). Konsensus menunjukan BI akan menahan sukubunga acuan di level 6,25%. Akan tetapi, pasar berharap adanya petunjuk mengenai timeframe pemangkasan sukubunga acuan BI, setidaknya untuk sisa tahun 2024.
“IHSG catat penguatan signifikan dan membentuk rising window pada perdagangan Selasa (20/8). Meski Stochastic RSI mengindikasikan kondisi overbought, tapi penguatan tersebut membuka peluang rally lanjutan. IHSG berpeluang uji target 7.700, berdasarkan pola flag yang terbentuk sejak pertengahan Juni 2024,” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi KLBF, EXCL, MAPI, MAPA, dan BBTN.
(fad)