Penggunaan Energi baru-terbarukan pun makin masif. Pada Juli, pembangkitan listrik bertenaga matahari naik 16,4%.
Saat ada gejala pasokan bertambah tetapi permintaan turun di China, maka akan sangat mempengaruhi pembentukan harga batu bara. Sebab, China adalah produsen, konsumen, sekaligus importir batu bara terbesar di dunia.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih bertahan di zona bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 67,32. RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 23,89. Menghuni area jual (short), dan bahkan sedikit lagi tergolong jenuh jual (oversold).
Dengan demikian, harga batu bara masih rentan terkoreksi. Setelah menyentuh Moving Average (MA) 20, target support selanjutnya kemungkinan ada di rentang US$ 143-140/ton.
Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 149/ton. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga batu bara naik menuju US$ 154/ton.
(aji)