Logo Bloomberg Technoz

Tunggu Putusan BI Rate, Rupiah Masih Bisa Lanjutkan Penguatan

Tim Riset Bloomberg Technoz
21 August 2024 07:45

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah masih memiliki peluang melanjutkan penguatan pada perdagangan di pasar spot hari ini, ketika hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia akan diumumkan pada siang nanti.

Namun, potensi penguatan rupiah mungkin sudah terbatas di mana arus masuk modal asing yang beberapa waktu belakangan terdorong spekulasi penurunan BI rate mendahului The Fed, bank sentral Amerika, keberlanjutannya akan bergantung pada sinyal dari Perry Warjiyo dan kolega dalam konferensi pers pukul 14.00 nanti.

Di pasar offshore, kontrak nondeliverable forward (NDF) rupiah dini hari tadi masih ditutup menguat 0,6% di pasar New York dan pagi ini terpantau bergerak di kisaran Rp15.446-Rp15.459/US$. Posisi penutupan di offshore itu lebih lemah dibanding level closing di pasar spot kemarin yaitu di Rp15.436/US$. 

Sedang pada pembukaan pasar Asia pagi ini, beberapa mata uang dibuka menguat terbatas seperti won Korea yang naik nilainya 0,08% juga baht Thailand yang jauh menguat hingga 0,23%. Sedang yen Jepang pagi ini terpantau menguat ke 145,22 per dolar AS. Namun, yuan offshore terlihat melemah tipis 0,01% terhadap the greenback.

Indeks dolar AS semakin terbenam ke level terendah tahun ini di 101,38, di tengah penantian investor akan rilis risalah rapat FOMC The Fed bulan Juli nanti malam serta antisipasi terhadap pidato Jerome Powell, Gubernur The Fed, dalam forum tahunan Jackson Hole pada Jumat nanti.

Asing 'kalap' belanja