Hal yang sama juga terjadi pada pandemi Covid-19: Ketika vaksin-vaksin tersebut pertama kali tersedia, Afrika berada di urutan belakang dalam antrean.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus pekan lalu juga menyebut cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Langkah tersebut akan memberikan kesempatan kepada WHO untuk memperbaiki kesalahan yang sebelumnya tidak banyak membantu Afrika, demikian dikatakan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dalam sambutannya pada Sabtu.
Benua Afrika mengimpor sebagian besar vaksinasi dan upaya untuk membangun industri vaksin mengalami kesulitan. CDC Afrika berusaha untuk memastikan bahwa kali ini berbeda.
"Kami membutuhkan orang untuk menerima vaksin," kata Kaseya. "Jika hari ini kita menghentikan wabah ini di Afrika, kita juga menyelamatkan nyawa," di tempat lain di dunia.
Benua Afrika membutuhkan 10 juta dosis dan harga vaksinnya sangat mahal, kata Kaseya. Bavarian Nordic A/S, salah satu dari sedikit perusahaan yang memiliki vaksin cacar monyet yang telah disetujui, telah menyatakan bahwa mereka akan mampu memenuhi kebutuhan imunisasi di negara-negara Afrika.
(bbn)