Logo Bloomberg Technoz

Spekulasi BI Rate Picu 'Banjir' Dana Asing di Saham & Surat Utang

Ruisa Khoiriyah
21 August 2024 07:20

Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)
Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Spekulasi pelaku pasar bahwa Bank Indonesia akan mendahului keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, dalam memangkas bunga acuan pada September nanti, ditengarai telah memantik arus beli yang fantastis dalam lelang Surat Utang Negara kemarin serta memperpanjang reli beli asing di pasar saham.

Incoming bids atau nilai penawaran yang masuk dalam lelang SUN menyentuh Rp104,7 triliun, tertinggi dalam tiga tahun terakhir atau sejak 2021 silam. Asing membukukan nilai penawaran sebesar Rp24,48 triliun di mana setengahnya diarahkan ke seri baru yaitu FR0104.

Minat yang tinggi dalam lelang kemarin dinilai mencerminkan ekspektasi pasar yang kuat bahwa BI akan segera memulai penurunan bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 18 September mendatang, mendahului keputusan The Fed pada 18 September waktu Amerika.

"Pasar juga terpicu arus FOMO, fear of missing out," kata Fixed Income and Market Strategist Lionel Priyadi dalam catatannya. Lelang kemarin menawarkan seri baru yaitu seri FR0104 yang jatuh tempo pada tahun 2030 mendatang. Terbukti, seri perdana itu diserbu hingga Rp50,58 triliun.

Sejak awal Agustus, terlihat pelaku pasar surat utang memperkuat posisi ekspektasi terhadap langkah BI menurunkan bunga pada September. Di mana bila itu terjadi, BI berarti mendahului The Fed. Pasar juga memprediksi BI menurunkan bunga hingga dua kali di sisa tahun ini.