Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno bicara mengenai akses tol Gilimanuk- Mengwi yang tak kunjung selesai.
Padahal tol ini digadang-gadang memudahkan akes wisata di Bali terutama Bali Utara. Infrastruktur ini juga berdampak pada akses pergerakan wisatawan agar tidak overturism atau melebihi kapasitas kunjungan turis di Bali selatan.
Akan tetapi pembangunan Tol Gilimanuk - Mengwi di Bali sempat mangkrak sejak 2022 setelah badan usaha jalan tol (BUJT) yakni PT Jagat Kerti Bali mundur dengan alasan tidak bisa melakukan pemenuhan untuk pembiayaan atau financial close.
Dengan hal ini, Sandiaga menjelaskan perbankan bukan membatalkan. Dan terjadinya tidak finance close itu karena dari segi perencanaan, investor tidak bisa mengumpulkan pendanaan.
"Kita bisa melakukan struktur pendanaan lebih inovatif yang bisa kita harapkan mengatasi permasalahan dana. Saya yakini kalau di tangan investor tepat Mengwi-Gilimanuk bisa terbangun demikian Bali utara," ujar Sandiaga.
Sandiaga pun optimis bahwa jalan tol terpanjang di Pulau Dewata, yakni proyek Tol Gilimanuk - Mengwi mampu rampung maksimal 2027 mendatang. Selanjutnya, pemerintah akan menggarap tol yang mampu menyambungkan akses ke Bali bagian Utara.
"Dua tahun setengah sampai tiga tahun untuk yang Tol Gilimanuk - Mengwi, tapi yang ke atas (Utara) juga sekitar dua setengah sampai tiga tahun," ucap Sandi.
"Kita harapnya bisa selesai di akhir 2029 (sampai Bali bagian Utara). Tol Gilimanuk - Mengwi itu yang tahun ini akan kita tuntaskan untuk pemilihannya, tapi untuk yang ke Utara ini juga sedang digagas dan diharapkan bisa sebagai proyek yang diprioritaskan juga," sambungnya.
Dengan demikian, Sandi menyebut bahwa setidaknya ada tiga proyek infrastruktur konektivitas yang bakal menghubungkan Bali bagian Selatan dan Utara serta Barat, yakni jalan tol, bandara, dan Moda Raya Terpadu (MRT).
"Pertama, tol. Kedua, Bandara ini menurut saya diputuskan saja (oleh pemerintahan selanjutnya) karena kajiannya sudah lama sekali. Ketiga karena Bali belum ada transportasi berbasis rel, itu mungkin dengan MRT yang sudah digagas," tandas Sandiaga.
(dec/spt)