Logo Bloomberg Technoz

Sri Mulyani Soal Silpa 2023 Turun: Antisipasi Komoditas Redup

Azura Yumna Ramadani Purnama
20 August 2024 16:59

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konfrensi pers RAPN 2025 di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jumat (16/8/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konfrensi pers RAPN 2025 di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jumat (16/8/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 berperan sebagai ‘payung’ untuk mengantisipasi ‘hujan’ berupa menurunnya harga komoditas global pada 2024.

Ia menyebut, defisit dan realisasi pembiayaan yang terkontrol menciptakan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) pada tahun 2023 sebesar Rp19,38 triliun. Angka ini turun dari SILPA 2022 yang sebesar Rp130,35 triliun.

“Jadi istilah APBN 2023 telah menyediakan payung sebelum hujan itu adalah tepat sekali. Waktu hujan terjadi di 2024 ini harga komoditas drop, batu bara, CPO, itu menyebabkan guncangan, namun kami telah menyediakan payung di 2023,” ucap Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Selasa (20/8/2024).

Ia menjelaskan, kinerja perekonomian RI pada 2023 terjaga cukup baik saat dunia menghadapi kenaikan suku bunga yang tinggi akibat kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang melonjak 500 basis poin (bps), likuiditas global ketat, serta imbal hasil surat utang banyak negara melonjak.

“Namun Indonesia terjaga ini karena kinerja 2023 kita jaga dengan disiplin tinggi, ini yang membuahkan reputasi kredibilitas,” ucapnya.