Logo Bloomberg Technoz

Penguatan rupiah didukung oleh lonjakan arus pembelian di pasar saham dan pasar obligasi negara. IHSG menyentuh level all time high di level 7.533,98, atau naik 0,9%.

Sedangkan yield surat utang negara di pasar sekunder sore ini terpantau turun di hampir semua tenor dipimpin oleh SBN-10Y yang turun 3,9 bps ke 6,636%. Tenor 30Y juga turun imbal hasilnya 4,4 bps ke 6,887%.

Tenor 5Y juga turun 4,3 bps ke 6,477% dan tenor 2Y turun 0,7 bps di 6,430%. Tenor panjang 15Y dan 20Y masing-masing turun 2,8 bps dan 2,3 bps ke 6,720% dan 6,833%.

Rekor baru lelang SUN

Penguatan rupiah juga banyak didukung oleh sentimen pasar yang bullish dan memicu arus masuk modal asing makin deras di pasar surat utang negara maupun pasar saham.

Pada lelang Surat Utang Negara hari ini, incoming bids yang masuk memecahkan rekor terbesar sepanjang tahun, mencapai Rp104,07 triliun. Ini menjadi nilai permintaan di kisaran ratusan triliun pertama kali, bahkan mungkin sejak 2023 lalu.

Pemodal banyak mengincar seri baru yang dilelang yaitu FR0104 yang jatuh tempo tahun 2030. Untuk seri ini saja, investor meminta hingga Rp50,58 triliun. Sementara yield yang diminta untuk seri ini ada di kisaran 6,54%-6,70%. 

Sementara seri FR0103 yang jatuh tempo tahun 20235, diserbu hingga Rp30,61 triliun. Investor meminta imbal hasil untuk seri ini di kisaran 6,63%-6,78%.

Besarnya minat investor dalam lelang SUN hari ini membuat pemerintah akhirnya memutuskan nilai penjualan lebih besar dari target indikatif yaitu mencapai Rp27 triliun dari target Rp22 triliun.

Untuk seri baru FR0104 diberikan yield tertinggi di 6,51% dengan yield rata-rata dimenangkan di 6,50% dan kupon diberikan di 6,50%. Bila mengacu pada pasar sekunder, SBN-5Y saat ini ada di 6,50%.

Sedang untuk seri kedua favorit yaitu FR0103 diberikan yield tertinggi di 6,67% dan yield rata-rata dimenangkan di 6,65%.

Bullish pasar tidak hanya terjadi di Indonesia karena hampir semua emerging market kini 'kebanjiran' modal global. Ekspektasi yang makin menguat tentang arah bunga The Fed, jelang pidato Gubernur The Fed Jerome Powell pada Jumat nanti di Jackson Hole, membuat dolar AS banyak ditinggalkan.

Indeks dolar AS siang ini bergerak di kisaran 101,84 setelah tadi malam ditutup melemah 0,6%. Arus modal yang keluar dari the greenback, beralih menyerbu pasar negara berkembang termasuk Indonesia.

Arus modal asing yang deras ke pasar surat utang telah membawa imbal hasil SBN ke level terendah sejak April di 6,69% untuk tenor 10 tahun.

"Aset-aset emerging market menikmati hal terbaik dari dua hal yaitu pelemahan dolar AS dan penurunan tingkat bunga AS secara signifikan. Obligasi Indonesia sebagai aset dengan imbal hasil lebih tinggi ditambah Bank Indonesia yang cenderung lebih dovish tentu akan menjadi salah satu yang paling diuntungkan dalam situasi itu," kata Eugene Leow, Fixed Income Strategist DBS Bank di Singapura, dilansir dari Bloomberg News.

Asing bukan hanya menyerbu pasar Indonesia. Pasar keuangan Korea Selatan, India dan Thailand serta Malaysia dan Filipina juga diserbu modal global.

Mengutip data yang dikompilasi oleh Bloomberg, asing membeli obligasi yang tercatat di bursa Korea senilai US$922,7 juta pada 16 Agustus lalu. 

Di India, modal global memborong US$54,8 juta surat utang pada Jumat lalu, melanjutkan reli pembelian dalam tujuh hari beruntun. Saham di bursa India juga diborong senilai US$142,5 juta.

Di Thailand, pemodal asing membeli US$148 juta obligasi pada 19 Agustus lalu. Sedang di Malaysia, asing memborong saham sebesar US$131,2 juta pada hari yang sama, pembelian terbesar sejak 17 Maret 2017 dan melanjutkan reli pembelian kelima hari berturut-turut.

Adapun di Filipina, modal global membeli saham di bursa setempat senilai US$24,8 juta pada 19 Agustus, yang terbesar sejak pertengahan Mei dan menjadi reli pembelian tanpa putus selama delapan hari beruntun.

Di Indonesia, pemodal global tercatat memborong surat utang senilai US$165,7 juta pada 15 Agustus, reli pembelian hari keenam tanpa putus. Sedang di bursa saham, asing memborong US$38,5 juta pada 19 Agustus kemarin, reli pembelian oleh asing hari kesembilan.

(rui)

No more pages