Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan fokus Belanja Negara mencapai Rp3.613,1 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Angka tersebut bakal difokuskan pada proyek-proyek yang diharapkan dapat menghasilkan multiplier effects yang kuat terhadap perekonomian.
Rancangan Anggaran yang menyentuh Rp3,6 kuadriliun (US$230 miliar) untuk tahun depan itu, dinilai akan mendorong sentimen positif terhadap saham-saham konsumen, termasuk makanan, dan kesehatan.
Para investor melihat rencana Belanja Negara tersebut sebagai jaminan keberlanjutan kebijakan antara Presiden Joko Widodo saat ini, dengan selanjutnya Presiden Terpilih Prabowo Subianto, jelang pelantikan pada Oktober.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri pada Selasa (20/8/2024), melejit hingga berhasil cetak rekor tertinggi dalam sejarah (All Time High/ATH) ke 7.533,98 sekaligus melesat dengan kenaikan lebih dari 47% sejak Jokowi menjadi presiden pada 2014 silam.

Berikut ini adalah saham-saham yang mungkin diuntungkan oleh anggaran RAPBN 2025:
- Saham konsumen, termasuk makanan dan minuman, juga ritel. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
- Saham penyedia layanan kesehatan. PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).
- Saham multifinance, pemberi pinjaman karena aktivitas ekonomi tetap kuat.
- Saham otomotif. PT Astra International Tbk (ASII).
- Saham pertambangan. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
- Saham Energi Hijau, atau Energi Baru Terbarukan (EBT). PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).
- Saham properti. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Pergerakan keseluruhan saham di atas belakangan tengah menjadi perhatian investor saham. Sebagai salah satu acuan, berikut rekomendasi saham dan juga target harga saham keseluruhan berdasarkan konsensus Bloomberg, mengutip data pada Selasa 20 Agustus 2024,
Rekomendasi dan Target Harga Saham
INDF
- Buy: 19 Analis
- Hold: 6
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp7.830/saham
ICBP
- Buy: 33 Analis
- Hold: 1
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp13.512/saham
MAPI
- Buy: 24 Analis
- Hold: 3
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp1.890/saham
HEAL
- Buy: 18 Analis
- Hold: 1
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp1.682/saham
MIKA
- Buy: 13 Analis
- Hold: 10
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp3.258/saham
KLBF
- Buy: 10 Analis
- Hold: 11
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp1.708/saham
SIDO
- Buy: 20 Analis
- Hold: 8
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp831/saham
ASII
- Buy: 25 Analis
- Hold: 4
- Sell: 3
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp5.565/saham
ANTM
- Buy: 20 Analis
- Hold: 6
- Sell: 1
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp1.720/saham
INCO
- Buy: 16 Analis
- Hold: 10
- Sell: 2
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp4.671/saham
PGEO
- Buy: 9 Analis
- Hold: 3
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp1.486/saham
SMRA
- Buy: 18 Analis
- Hold: 2
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp756/saham
PWON
- Buy: 21 Analis
- Hold: 1
- Sell: 0
Target harga 12 Bulan ke depan: Rp568/saham
Jokowi mengungkapkan Belanja Negara dalam RAPBN 2025 mencapai Rp3.613,1 triliun tersebut terdiri dari belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp2.693,2 triliun, dan Transfer ke Daerah sebesar Rp919,9 triliun.
Sebagai informasi, Belanja Negara dalam APBN 2024 adalah Rp3.325,1 triliun. Jadi, Belanja Negara dianggarkan bertambah Rp288 triliun, atau mencapai 8,66% point-to-point.

Cetak biru RAPBN 2025 yang disampaikan oleh Jokowi pada Jumat, menampilkan beberapa program prioritas Prabowo yang membuatnya menang dalam Pilpres, seperti program Makan Bergizi Gratis untuk pelajar, serta fokus Pemerintahan saat ini pada Energi Hijau dan Hilirisasi Komoditas.
Para pejabat bermaksud mengatasi “Masalah pendapatan menengah dan hal itu akan mendorong pengeluaran diskresioner yang lebih tinggi,” kata Jeffrosenberg Chen Lim, Kepala Penelitian di PT Maybank Sekuritas Indonesia. “Selama ekonomi berjalan lancar, penduduk akan menghabiskan lebih banyak uang.”
(fad)