Logo Bloomberg Technoz

Cek Target dan Rekomendasi Saham yang 'Diuntungkan' RAPBN 2025

Muhammad Julian Fadli
20 August 2024 17:15

konfrensi pers RAPN 2025 di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jumat (16/8/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
konfrensi pers RAPN 2025 di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jumat (16/8/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan fokus Belanja Negara mencapai Rp3.613,1 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Angka tersebut bakal difokuskan pada proyek-proyek yang diharapkan dapat menghasilkan multiplier effects yang kuat terhadap perekonomian.

Rancangan Anggaran yang menyentuh Rp3,6 kuadriliun (US$230 miliar) untuk tahun depan itu, dinilai akan mendorong sentimen positif terhadap saham-saham konsumen, termasuk makanan, dan kesehatan.

Para investor melihat rencana Belanja Negara tersebut sebagai jaminan keberlanjutan kebijakan antara Presiden Joko Widodo saat ini, dengan selanjutnya Presiden Terpilih Prabowo Subianto, jelang pelantikan pada Oktober.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri pada Selasa (20/8/2024), melejit hingga berhasil cetak rekor tertinggi dalam sejarah (All Time High/ATH) ke 7.533,98 sekaligus melesat dengan kenaikan lebih dari 47% sejak Jokowi menjadi presiden pada 2014 silam.

IHSG Cetak Rekor All Time High di 7.533 (Bloomberg)

Berikut ini adalah saham-saham yang mungkin diuntungkan oleh anggaran RAPBN 2025:

  • Saham konsumen, termasuk makanan dan minuman, juga ritel. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
  • Saham penyedia layanan kesehatan. PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).
  • Saham multifinance, pemberi pinjaman karena aktivitas ekonomi tetap kuat.
  • Saham otomotif. PT Astra International Tbk (ASII).
  • Saham pertambangan. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
  • Saham Energi Hijau, atau Energi Baru Terbarukan (EBT). PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).
  • Saham properti. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).