Segala hal yang keluar dari mulut pejabat Bank Sentral tidak hanya menggerakan kebijakan moneter di banyak negara dunia, tapi juga aset digital kripto.
Meski sepanjang Selasa Bitcoin mencatat kenaikan hingga kembali tembus US$60.000-an, peluang sideways itu tetap ada pada rentang US$57.000.
Data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan potensi resesinya menarik perhatian seluruh mata dunia. Jika tergelincir ke pusaran resesi maka akan berdampak serius bagi kelas aset kripto—kendati panduan terkini (data penjualan ritel) menunjukkan resesi masih amat jauh.
? Crypto is showing signs of recovery, with Bitcoin rebounding to as high as $61.3K today. The crowd sentiment has been flipping more and more bullish for most top caps since the August 5th bottom, and BTC +19% since that fear-causing crash. ? pic.twitter.com/giuRmtgX5o
— Santiment (@santimentfeed) August 20, 2024
Trump Menang Bitcoin ke Posisi Berapa?
Bernstein Research mempercayai kemenangan Donald Trump pada pemilu pilpres AS dapat menguntungkan Bitcoin. BTC dapat mengalami pergeseran signifikan berdasarkan hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang akan datang, tulis lembaga ini dalam laporan terbaru.
Namun analisisnya justru potensi kemenangan jagoan dari Partai Republik ini akan memicu penurunan harga Bitcoin, yang mengarah pada pertumbuhan harga mata uang kripto terkemuka ini.
“Kami percaya harga Bitcoin akan mencapai titik terendah, hanya jika pasar kripto menangkap peluang kemenangan Trump, mengingat pasar kripto terus menafsirkan kemenangan Partai Republik sebagai hal yang positif untuk kebijakan kripto,” kata laporan tersebut, dilansir dari Decrypt, Selasa (20/8/2024).
Analisis ini muncul karena kripto hari ini masih terombang-ambing dalam ketidakpastian seputar pemilu AS. Tren terbaru dari Polymarket, platform pasar prediksi kripto terkemuka, menunjukkan kandidat dari Partai Republik Trump dan calon dari Partai Demokrat, Kamala Harris, bersaing ketat. Ada kecenderungan Trump menguat efek rencana kebijakan ekonomi Harris.
(wep)