Logo Bloomberg Technoz

Sepanjang tahun ini, harga emas dunia sudah melesat 21%, dan menjadi komoditas dengan performa terbaik tahun 2024. 

Dengan belum mulainya 'gong' penurunan bunga The Fed, yang diperkirakan akan dipukul pada September nanti, harga emas diprediksi masih akan melanjutkan rekor kenaikan.

"Harga emas berpeluang naik menuju US$2.700 per troy ounce pada pertengahan tahun 2025 nanti," kata Wayne Gordon, Ahli Strategis Komoditas di UBS Global Wealth Management. 

Pivot The Fed, gelombang beli emas oleh bank sentral dan permintaan para hedge fund yang membutuhkan alat lindung nilai untuk portofolio mereka, akan menjadi faktor utama yang mendongkrak harga emas makin melesat.

Analis dari ANZ Group Holdings menambahkan, target harga emas terdekat ada di US$2.550 per troy ounce terdorong oleh langkah strategis investasi para pemodal ketika bunga acuan The Fed mulai turun.

Mengacu pada histori siklus penurunan bunga The Fed sejak 1990 silam, harga emas telah melesat 5%-6% sejak pertama kali bunga acuan The Fed dipangkas, menurut hitungan analis ANZ Soni Kumari dan Daniel Hynes, seperti dilansir dari Bloomberg News.

Penurunan bunga The Fed akan mengikis imbal hasil Treasury, surat utang AS, dan membuat dolar AS ditinggalkan. Sebagai trade off, emas akan semakin diburu.

Emas juga diperkirakan masih akan diminati sebagai alat lindung nilai dari volatilitas pasar menyusul Pemilu AS pada November nanti.

(rui)

No more pages