Logo Bloomberg Technoz

Putin Cabut Hak Sipil Jika Ada Warga yang Mangkir Wajib Militer

News
15 April 2023 12:59

Presiden Rusia Vladimir Putin (Bloomberg)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Bloomberg)

Sylvia Westall, Bloomberg News

Bloomberg, Kremlin memperkenalkan hukuman keras baru bagi orang-orang yang menghindari panggilan militer, hal ini menambah kekhawatiran bahwa pemerintah sedang merencanakan mobilisasi massa lain karena invasi ke Ukraina memasuki tahun kedua.

Dikutip dari Bloomberg News, Sabtu (15/4/2023), Presiden Vladimir Putin pada hari Jumat menandatangani undang-undang tersebut, yang dipercepat melalui parlemen awal pekan ini dalam 24 jam.

Di bawah aturan baru, pihak berwenang dapat mengirimkan pemberitahuan panggilan militer baik untuk wajib militer maupun cadangan yang dimobilisasi secara online, dan segera melarang penerima pemberitahuan meninggalkan negara. Mereka yang mengabaikan panggilan dalam waktu 20 hari akan dilarang membeli atau menjual properti, atau mengendarai mobil, dan hak-hak lainnya. Sebelumnya, semua pemberitahuan tersebut harus diserahkan langsung dan ditandatangani oleh penerima agar sah.

Mural bergambar Presiden Rusia, Vladimir Putin di sebuah gedung yang berdekatan dengan kedutaan Rusia di Riga, Latvia. (Andrey Rudakov/Bloomberg)

Mantan penasihat Kremlin, Sergei Markov, menggambarkan perubahan itu sebagai "kejutan besar bagi Rusia", bahkan mereka yang telah meninggalkan negara itu tidak luput karena mereka juga akan menerima panggilan secara elektronik dan akan menghadapi sanksi yang sama seperti orang yang tinggal di dalam Rusia. “Ini adalah dunia baru,” katanya.