Spekulasi yang muncul berkaitan fight back PDIP di Pilkada DKI Jakarta adalah dengan mengusung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta. Skenario ini bukan mustahil, karena partai berlambang banteng itu mengisyaratkan bakal mengusung Anies dengan menduetkannya bersama kadernya, Hendrar Prihadi.

“Kami lagi berupaya, sedemikian rupa, masih dengan partai-partai lain sebisa mungkin sebelum tanggal 27 [pendaftaran ke KPU]. Kami cari peluang. Kalau peluangnya dapat, kami akan bawa Anies sebagai orang pertama dan Hendi sebagai orang kedua,” kata Said di Kompleks Parlemen, Senin (19/8/2024). 

Saat ditanya soal koalisi saat itu, Said menyebut sedang mencari partai politik yang ingin berkoalisi dengan partai berlambang kepala banteng itu. PDIP saat ini menjadi satu-satunya partai yang tidak tergabung dalam KIM plus. 

“Kami lagi nyari. Namanya usaha ya,” ujar Said.

Elektabilitas Anies Masih Tinggi

Seperti diketahui, Anies--yang terancam gagal ikut Pilkada DKI--hingga saat ini masih memiliki elektabilitas tertinggi dibanding nama lainnya di Pilkada DKI Jakarta. 

Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Senin (19/8/2024) bahkan menyatakan bahwa mayoritas pemilih dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih memilih Anies Baswedan jika Pilkada Jakarta digelar sekarang.

"Pada pemilih Nasdem, Anies 76 persen, jauh di atas RK 22 persen. Untuk pemilih PKB, Anies juga unggul jauh 73 persen melawan RK yang hanya mendapatkan dukungan 17 persen," ujar Direktur Eksekutif SMRC Deni Irvani dalam keterangannya.

Survei serupa juga dikeluarkan Litbang Kompas, Senin (19/8/2024) masih menempatkan Anies pemilik elektabilitas tertinggi.

Litbang Kompas:
1. Anies Baswedan 29,8%
2. Basuki Tjahja Purnama atau Ahok 20,0%
3. Ridwan Kamil 8,5%
4. Erick Thohir 2,3%
5. Sri Mulyani 1,3%
6. Andika Perkasa 1,0%
7. Kaesang Pangarep 1,0%
8. Heru Budi Hartono 1,0%
9. Tri Rismaharini 1,0%
10. Lainnya 4,3%
11. Tidak tahu/tidak jawab 30,0%

(red/ain)