Logo Bloomberg Technoz

Alasan PDIP Minta Asumsi Kurs RAPBN 2025 Rp16.100/US$ Diubah

Azura Yumna Ramadani Purnama
20 August 2024 14:20

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Fraksi PDIP Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak pemerintah merevisi besaran kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang dipatok Rp16.100 per dolar AS. Pasalnya hal itu tak sejalan dengan upaya memperkuat nilai tukar dan tren kebijakan moneter global.

Anggota DPR RI Fraksi PDIP Adisatrya Suryo Sulisto menilai penetapan rupiah pada level tersebut tak sejalan dengan tren penguatan rupiah yang terjadi saat ini. Ia menyebut, saat ini rupiah terus mengalami penguatan hingga level Rp15.700/US$,

“Penetapan nilai tukar rupiah yang melemah tersebut tidak sejalan dengan upaya kita selama ini untuk memperkuat nilai tukar rupiah dan tren peningkatan kebijakan moneter global, khususnya The Fed pada tahun 2025,” ucap Adisatrya dalam penyampaian pandangan umum Fraksi atas RUU APBN Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangannya di DPR RI, Selasa (20/8/2024).

Oleh karena itu, pihaknya berpandangan bahwa pemerintah seharusnya menetapkan asumsi nilai tukar rupiah seperti dalam kesepakatan pembahasan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025.

“Yaitu pada rentang nilai tukar rupiah Rp15.300 - Rp15.900 [per dolar AS],” pungkasnya.