Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, Alvin menggarisbawahi selama ini terdapat faktor lain yang membentuk harga avtur, seperti pajak pertambahan nilai (PPN). Apalagi, PPN tersebut juga dikenakan bukan hanya kepada produknya, tetapi dari sisi penjualannya.

“Dari [Pertamina] Patra Niaga menjual kepada maskapai penerbangan itu kena PPN lagi. Ini faktor PPN lebih besar daripada margin avtur, PPN ini 11% dan margin avtur itu 5% mungkin,” ujarnya.

Selain itu, terdapat komponen biaya lain seperti pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang disalurkan kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan pungutan yang dilakukan oleh pengelola bandara.

Dengan demikian, penurunan harga avtur tidak bisa serta-merta diselesaikan dengan mendatangkan pemain baru.

“Pemain baru pun juga akan sama akan dipungut itu ujung-ujungnya juga belum tentu bisa menurunkan harga avtur secara signifikan,” ujarnya.

Sampel bioavtur atau bahan bakar bio jet./Bloomberg-Dhiraj Singh

Kualitas Avtur

Permasalahan selanjutnya, kata Alvin, adalah memastikan kualitas dari avtur yang dipasok. Menurut Alvin, pemain lain juga harus memastikan kualitas yang sama seperti avtur milik Pertamina.

Apalagi, terdapat insiden pesawat seperti Cathay Pacific CX780 yang disebabkan karena kualitas avtur yang disalurkan tidak baik.

“Di sanalah titik balik Pertamina itu sudah melakukan revolusi perbaikan sistem dalam penyimpanan avtur, kemudian delivery avtur dan sebagainya termasuk quality control-nya,” ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya berpendapat monopoli Pertamina dalam proses distribusi avtur bagi industri aviasi harus dihentikan, sebagai upaya menekan ongkos bahan bakar pesawat yang pada akhirnya dapat menurunkan harga tiket maskapai penerbangan.

Luhut mengatakan saat ini pemerintah sudah membuka kesempatan bagi badan usaha selain Pertamina untuk menyalurkan avtur di Indonesia.

“Sekarang kan harganya [avtur] sudah mulai turun karena kita buka [vendor pemasoknya], bukan hanya dimonopoli Pertamina lagi,” ujar Luhut saat ditemui usai konferensi pers Bali International Airshow 2024, Senin (19/8/2024) petang.

-- Dengan asistensi Pramesti Regita Cindy

(dov/wdh)

No more pages