Logo Bloomberg Technoz

Analis Bicara Dampak Reshuffle Kabinet ke Saham Migas

Sultan Ibnu Affan
20 August 2024 14:10

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai serah terima jabatan di Kementerian ESDM, Senin (19/8/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai serah terima jabatan di Kementerian ESDM, Senin (19/8/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kalangan analis memperkirakan proses pergantian atau reshuffle kursi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan penurunan target lifting minyak dan gas bumi (migas) tak akan menjadi katalis saham sektor migas.

Pada Senin (19/8/2024), Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi mengangkat Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM menggantikan Arifin Tasrif, yang telah memimpin selama 5 tahun atau periode kedua Jokowi.

"Pergantian Menteri kemarin, pasar melihatnya hanya pertimbangan politik apalagi tinggal tersisa 2 bulan menjelang pergantian pemerintahan," ujar Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan saat dihubungi, Selasa (20/8/2024).

Selain pergantian kursi Menteri, pemerintah juga resmi menurunkan target lifting minyak bumi menjadi hanya 600 ribu barel per hari (bph) dalam asumsi makro 2025, lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 635 ribu bph.

Tinggal Dua Bulan Menjabat, Jokowi Ganti 4 Menteri (Dok. Setpres)

Selai itu, target lifting gas juga dipatok hanya sebesar 1,005 juta barel setara minyak per hari (boepd), turun dibandingkan target tahun sebelumnya yang sebesar 1,033 juta boepd.