Bloomberg Technoz, Jakarta - Isu gempa besar Megatrust masih menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Sontak hal itu juga membuat masyarakat khawatir untuk berwisata di luar rumah seperti pantai hingga gunung.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno meminta masyarakat untuk tidak panik dan berwisata seperti biasa.
"Tidak perlu panik, berwisata seperti. Namun tetap dibekali infomasi untuk tingkatkan kewaspadaan," kata Sandiaga di Kantor Kemenparekraf, Jakarta.
Menurut Sandi Indonesia merupakan wilayah yang sangat rentan terhadap bencana gempa. Akan tetapi masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap memantau melalui akses mitigasi bencana.
"Kita tetap berwisata kita lakukan wisata tentunya informasi terkini mengenai cuaca, yang dapat diakses melalui BMKG apps, maupun sistem lebih detail," ujarnya.
Mantan Wagub DKI Jakarta ini mengatakan akan terus melakukan sosialisasi untuk evakuasi. Disebut Sandiaga bahwa pemerintah sudah memiliki sistemn informasi untuk menanggulangi bencana.
"Jadi, early warning sistem itu sudah kita terus fokuskan, pariwisatan lebih harus menyiapkan diri berwisata harus informasi terkini dan mereka harus mengutamakan kewaspadaan, ke mana mereka harus dievakuasi, kemana mereka harus jika terjadi gempa, tsunami," tandas Sandiaga.
Sebelumnya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono meluruskan pembahasan potensi gempa di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut yang tinggal menunggu waktu.
Daryono mengatakan sebenarnya hal itu bukanlah hal baru, sudah lama, bahkan sudah ada sejak sebelum terjadi Gempa dan Tsunami Aceh 2024.
Sekali lagi, ia menegaskan bahwa informasi potensi gempa megathrust yang berkembang saat ini sama sekali bukanlah prediksi atau peringatan dini, sehingga jangan dimaknai secara keliru, seolah akan terjadi dalam waktu dekat.
"Untuk itu, kepada masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas normal seperti biasa, seperti melaut, berdagang, dan berwisata di pantai. BMKG selalu siap memberikan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami dengan cepat dan akurat," kata Daryono dalam keterangan rilis yang diterima Bloomberg Technoz, Kamis (15/8).
(dec/spt)