DPR Kritik Belanja Pegawai & Bunga Utang Bengkak dalam RAPBN 2025
Azura Yumna Ramadani Purnama
20 August 2024 12:10
Bloomberg Technoz, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyoroti kenaikan belanja pemerintah pusat pada pos belanja pegawai, serta kenaikan belanja pembiayaan bunga utang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Anggota DPR RI Fraksi Demokrat Adisatrya Suryo menyebut, kenaikan dua pos belanja tersebut terjadi saat belanja untuk kelompok penerima manfaat justru mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan perkiraan realisasi APBN 2024.
"Belanja pegawai naik Rp52,4 triliun, belanja pembiayan bunga utang naik Rp53,9 triliun," ucap Adisatrya saat memberikan pandangan umum Fraksi atas RUU APBN 2025 beserta Nota Keuangannya di DPR RI, Selasa (20/8/2024).
Ia mengatakan, hal itu berbeda dibanding kondisi belanja modal yang turun RP148 triliun, belanja subsidi turun Rp4,8 triliun, belanja bansos turun Rp700 miliar, serta belanja subsidi pupuk turun Rp6,45 triliun dibanfing perkiraan realisasi APBN 2024.
“Pemerintah harus dapat memastikan bahwa alokasi belanja negara yang turun tidak mengurangi kesejahteraan rakyat dan kemudahan rakyat mendapatkan layanan kesehatan, pendidikan, perumahan, bansos, bantuan pokok, dan lain sebagainya," ucap Adisatrya.