Alhasil bagi investor yang membeli emas pada akhir 2023 lalu kala Antam menjualnya di banderol Rp1.130.000, investor berpotensi mengantongi keuntungan 12,4%, lebih tinggi ketimbang yield Surat Berharga Negara tenor terpendek 1Y yang ada di kisaran 6,50%.
Keuntungan lebih besar lagi bila pembelian emas sudah dilakukan sejak lama. Bila membeli emas pada Agustus 2023, misalnya, investor berpotensi mengantongi untung 20,2%. Tingkat return itu lebih tinggi dibanding besar kenaikan harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) setahun terakhir, sekitar 13%.
Di pasar internasional, harga emas sudah memecahkan sejarah baru. Bukan sekadar menyentuh level harga termahal sepanjang masa, emas untuk pertama kali memecah harga satu juta dolar AS untuk tiap batangnya.
Emas batangan di pasar internasional biasanya berbobot 400 troy ounce yang berisi 350-430 ons emas murni. Dengan harga menyentuh US$2.509 pada Senin lalu, sebatang emas di pasar internasional saat ini dihargai US$1 juta.
Emas Bisa Menguat Lagi
Pertanyaan yang banyak muncul dari peminat emas ketika melihat reli kenaikan harga emas yang fantastis tahun ini: apakah membeli di harga yang sudah mahal saat ini masih menyisakan potensi kenaikan ke depan?
Kenaikan harga emas Antam dipengaruhi tiga hal. Pertama, harga emas dunia. Kedua, kurs dolar AS. Ketiga, tingkat keuntungan atau margin keuntungan Antam.
Kenaikan harga emas Antam hingga 25% tahun ini, terjadi terutama karena lonjakan harga emas dunia yang sudah menguat hingga 20% pada periode yang sama. Sementara kurs dolar AS sempat menguat hingga 6% tahun ini meski kini kembali melemah. Dua hal itu sudah cukup membuat harga emas Antam melesat.
Prediksi dimulainya siklus penurunan bunga The Fed adalah pada September. Ketika 'gong' itu dipukul, harga emas bisa makin melejit. Penurunan bunga acuan akan mengikis yield atau imbal hasil surat utang AS sehingga membuat pamor emas melejit sebagai investasi tanpa imbal hasil.
Yang terdekat, harga emas berpeluang melanjutkan penguatan bahkan memecahkan rekor tertinggi baru bila dalam pertemuan Jackson Hole pada Jumat pekan ini, Gubernur The Fed Jerome Powell, melempar sinyal pivot yang ditunggu oleh pasar.
Kala harga emas dunia makin meroket naik, harga emas dalam negeri berpeluang mengikuti. Bukan tidak mungkin harga emas Antam akhir tahun ini menyentuh Rp1,5 juta per gram.
Perhatikan Harga Buyback
Bukan tanpa alasan bila emas disarankan sebagai investasi jangka panjang. Itu karena investasi emas tidak bisa hanya melihat posisi harga jualnya saja.
Penting bagi investor memperhatikan harga buyback juga karena harga inilah yang akan menjadi acuan bila Anda hendak menjual emas simpanan.
Harga buyback biasa ditetapkan lebih rendah dibanding harga jual oleh si penjual atau produsen emas, seperti Antam. Itu karena penentuan harga buyback dipengaruhi juga oleh tingkat margin yang diambil Antam.
Pada periode 2010-an silam, selisih antara harga jual emas Antam dengan harga buyback hanya di kisaran Rp50.000. Namun, saat ini, selisih dua acuan harga itu makin lebar, mencapai Rp149.000, mencerminkan upaya Antam memperbesar margin dari transaksi jual beli emas batangan.
Selisih harga emas digital yang dijual Antam dengan harga buyback, melalui layanan Brankas LM, sebaliknya tercatat jauh lebih kecil, yaitu hanya Rp88.060 per 20 Agustus ini. Namun, bila dibandingkan dengan selisih harga emas Pegadaian Digital, angka itu masih besar. Selisih harga jual dan buyback Pegadaian Digital cuma Rp40.000 saat ini.
Bagi investor, akan semakin menguntungkan bila selisih antara harga jual dan harga buyback itu tidak terlalu jauh. Pasalnya, peluang investor balik modal dan mengantongi margin, juga bisa lebih cepat.
Sebaliknya, bila menjual emas terlalu cepat dari periode beli, ada risiko perolehan margin untung terlalu kecil bahkan merugi.
Sebagai gambaran, seorang investor membeli emas Antam kemarin di harga Rp1.418.000 per gram. Tanpa diduga ada kebutuhan mendesak yang membuatnya harus mencairkan emas hari ini. Alih-alih untung, penjualan emas tersebut membuat investor merugi Rp148.000 karena harga buyback masih ditetapkan di Rp1.270.000 hari ini.
Jadi, pastikan membeli emas hari ini sebagai investasi jangka panjang ketika harga buyback bisa menutup modal pembelian emas dan memberikan return atau keuntungan yang tepat.
Berikut kalkulasi potensi untung/rugi yang bisa jadi gambaran para investor, berdasarkan periode beli dan apabila hendak menjualnya pada hari ini, 20 Agustus 2024 kala buyback price sebesar Rp1.270.000 per gram:
- Beli emas lima tahun lalu, pada 20 Agustus 2018 kala harga emas Antam Rp643.000 per gram= Untung 97,51%
- Beli emas tiga tahun lalu, pada 20 Agustus 2021 kala harga emas Antam Rp946.000 per gram= Untung 34,24%
- Beli emas setahun lalu, pada 20 Agustus 2023 kala harga emas Rp1.057.000 per gram= Untung 20,15%
- Beli emas akhir tahun lalu, pada 31 Desember 2023 kala harga emas Rp1.130.000 per gram= Untung 12,4%
- Beli emas awal Agustus lalu, pada 1 Agustus 2024 harga emas Rp1.433.000 per gram= Rugi 11,4%
(rui/wep)