Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan harga Bitcoin pada Selasa (20/8/2024) pagi waktu Indonesia memang positif sekitar 3,3% ke US$60.460 (Rp943 juta), namun sepanjang bulan Agustus tercatat masih terkoreksi hampir 9%.

Investor masih memperhatikan secara seksama kondisi makro dengan salah satu fokus rencana penjualan persediaan Bitcoin milik pemerintah Amerika Serikat (AS) senilai US$12 miliar (sekitar Rp187 triliun).

Bitcoin hingga pukul 9.13 waktu Indonesia bergerak pada rentang US$60.226–US$60.538. Level US$60.000 mampu Bitcoin tembus sekitar pukul 7 pagi tadi dimana indikator mingguan dan dwi mingguan telah meningkat masing-masing 1,4% dan 7,7%. Namun dibandingkan bulan Juli BTC masih minus 9,9%.

Kemungkinan penjualan pemerintah AS “mengakibatkan tekanan harga turun sementara ini,” kata Khushboo Khullar, seorang mitra ventura, dilansir dari Bloomberg News.

“Kami berharap kesenjangan ini akan segera ditutup,” ucap dia mewakili Lightning Venturesm, yang berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Bitcoin.