Pada lelang 11 April, pertama kalinya peserta lelang masuk ke TD valas DHE tenor 6 bulan. Adapun dalam gelar lelang 13 April, tenor 6 bulan malah muncul sebagai yang paling banyak diburu peserta lelang dengan nilai penawaran masuk mencapai US$ 50 juta, lalu sebanyak US$ 9 juta di tenor 3 bulan serta US$ 5,25 juta di tenor 1 bulan.
Makin banyaknya minat eksportir menempatkan dolar AS mereka di tenor panjang, menandakan, “Adanya perbaikan likuiditas di pasar dolar AS dalam negeri dan meningkatkan kepercayaan terhadap kebijakan DHE valas oleh BI,” komentar Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas.
Aturan DHE terbaru
Pemerintah akan mulai memberlakukan aturan kewajiban penempatan dolar AS para eksportir selama periode tertentu mulai Juli nanti, menurut berita yang dilansir oleh Bloomberg News.
Rencananya, aturan itu akan mewajibkan eksportir menahan dolarnya di dalam negeri sedikitnya senilai US$ 250.000, menurut Ferry Irawan, Asisten Deputi Moneter dan Sektor Eksternal Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI.
Regulasi baru itu juga akan mengatur durasi atau lama waktu penyimpanan devisa hasil ekspor di dalam negeri seperti yang sudah banyak diterapkan di negara-negara tetangga, hingga sanksi apa bila hal itu tidak dilakukan serta insentif-insentif apa saja yang akan diberikan pada eksportir maupun bank yang terlibat dalam penarikan DHE. Bila tidak ada aral melintang, regulasi monumental itu akan mulai diberlakukan pada Juli 2023.
Aturan penempatan wajib DHE dari sektor industri sumber daya alam itu tentu akan memberi sokongan lebih besar bagi suplai dolar AS di sistem perekonomian domestik dan pada akhirnya akan membantu Indonesia meminimalisasi tekanan dan guncangan sektor eksternal yang rentan menggoyang kekuatan nilai tukar rupiah.
Cadangan devisa RI akan makin tebal. Pada Maret lalu, nilai cadangan devisa RI mencapai US$ 145,2 miliar, tertinggi dalam 18 bulan terakhir dengan penambahan hingga US$ 4,9 miliar dibandingkan bulan sebelumnya.
Ekonom memperkirakan ada potensi sekitar US$ 40 miliar hingga US$ 50 miliar yang bisa tersedot melalui pengaturan repatriasi devisa hasil ekspor itu. Aturan baru DHE yang semakin lengkap dan terperinci mengatur penempatan dolar AS para eksportir juga akan membawa dampak besar bagi rupiah di masa mendatang, "Itu akan positif bagi cadangan devisa dan nilai tukar rupiah," jelas Faisal Rachman, Ekonom Bank Mandiri.
Dengan berbagai faktor pendukung, ada peluang nilai cadangan devisa RI akan menembus US$ 155 miliar tahun ini. "Kami merevisi ke atas perkiraan nilai cadangan devisa tahun ini di kisaran US$ 135 miliar hingga US$ 155 miliar, dari prediksi semula US$ 135 miliar - US$ 145 miliar," tulis Faisal.
Pada akhir 2022, nilai cadangan devisa RI mencapai US$ 137,2 miliar.
(rui)