Logo Bloomberg Technoz

Badan Gizi Rawan Picu Inefisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Pramesti Regita Cindy
20 August 2024 08:00

Siswa belajar sebelum simulasi program makan siang di SMPN 2 Curug, Kab. Tangerang, Kamis (29/2/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 
Siswa belajar sebelum simulasi program makan siang di SMPN 2 Curug, Kab. Tangerang, Kamis (29/2/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Bloomberg Technoz, Jakarta – Director of Public Policy Center of Economic and Law Studies (Celios) Media Wahyudi Askar mengingatkan adanya potensi inefisiensi dan kesalahan tata kelola keuangan yang meningkat akibat pembentukan Badan Gizi Nasional.

Hal ini menyusul kekhawatirannya terhadap sejumlah tantangan dalam perencanaan dan pengelolaan kebijakan Makan Bergizi Gratis yang menjadi program prioritas presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Saya membayangkan ketika satu lembaga memegang nominal uang yang besar sekali, maka super body itu juga [akan] cenderung sangat merusak di konteks inefisiensi yang risikonya sangat-sangat tinggi," jelas Media dalam press briefieng secara daring, Senin (19/8/2024) malam.  

Untuk diketahui, dalam Buku II Nota Keuangan Beserta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, anggaran Makan Bergizi Gratis dipagu Rp71 triliun dan akan dimanfaatkan untuk biaya makanan, distribusi, dan operasional lembaga yang menangani program prioritas presiden terpilih.

Siswa menyantap makanan saat uji coba program makan siang gratis di SDN 4 Tangerang, Senin (5/8/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Salah Sasaran