Terbesar Keempat
Di lain sisi, Luhut mengutip data dari International Air Transport Association (IATA) yang memproyeksikan Indonesia akan menjadi pasar penerbangan terbesar keempat di dunia pada 2037 dengan jumlah 390 juta penumpang.
Dengan demikian, Luhut mengatakan Indonesia wajib mengembangkan industri aviasi dalam negeri.
Bloomberg beberapa waktu lalu melaporkan bahwa Boeing telah mulai memperingatkan pelanggan tentang penundaan lebih lanjut pengiriman 737 Max, dengan jadwal mundur tiga hingga enam bulan.
Hal itu terjadi setelah Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat mengatakan tidak akan mengizinkan Boeing meningkatkan produksi pesawat lorong sempit mereka melebihi kecepatan 38 jet per bulan, sampai mereka yakin kontrol kualitas sudah diterapkan dan rantai pasokan dapat mengimbangi.
Selain itu, maskapai raksasa global —mulai dari United Airlines Holdings Inc hingga Southwest Airlines Co, Delta Air Lines Inc, dan Alaska Air Group Inc — berkumpul dan berbagi cerita serupa tentang bagaimana masalah Boeing memengaruhi bisnis mereka.
Mereka mengeluhkan risiko kekurangan pesawat yang seharusnya diagendakan untuk diterima pada 2024, gegara Boeing memperlambat produksinya. Kerawanan itu pun diproyeksi tidak hanya akan terjadi pada pada tahun ini saja.
Di Indonesia pun, meski secara agregat industri maskapainya belum terdampak signifikan, risiko atas kasus Boeing diwaspadai bisa terjadi di salah satu maskapai.
Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto mengatakan tipe Boeing 737-9 di Indonesia hanya dioperasikan oleh Lion Group, tetapi memiliki tipe pintu yang berbeda dengan milik Alaska Airlines.
Selain itu, mayoritas maskapai di Indonesia saat ini juga masih mengoperasikan pesawat tipe A320 milik Airbus. Sementara itu, tipe Boeing yang beroperasi adalah tipe 737 Classic atau 737 NG.
“Menurut saya, saat ini kejadian masalah di pesawat Boeing 737-9 Max tersebut belum memengaruhi kinerja maskapai-maskapai [nasional secara umum]. Terlebih, pesawat Boeing yang beroperasi masih tipe 737 Classic ataupun 737 NG,” ujar Bayu.
(dov/wdh)