Lanjutnya, kata Fahri, Gubernur dilansir dari undang-undang dan sistem pemerintahan di Indonesia, merupakan perpanjangan tangan dari Presiden untuk melaksanakan program pusat.
“Gubernur menurut UU kita dan menurut sistem pemerintahan kita adalah kepanjangan dari presiden Republik Indonesia, dari pemerintah pusat. Tugasnya adalah menjadi pelaksana program pusat” ujar dia.
Fahri pun seakan menyinggung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kerap menjalankan kebijakan berbeda dengan pemerintah pusat.
“Rindu dari penduduk Jakarta melihat gubernurnya itu tidak fokus melaksanakan tugas sebagai gubernur Jakarta tapi lebih sibuk berpolitik dan berkompetisi dengan pemerintah pusat,” sindir dia.
Sebelumnya, Fahri Hamzah merupakan salah satu politisi senior yang berasal dari Partai Gelora yang juga merupakan salah satu bagian dari koalisi KIM Plus. Hari ini, ke dua belas partai yang terjalin di KIM Plus mendeklarasikan pasangan calon untuk wilayah Jakarta maju ke perhelatan Pilkada Serentak 2024 mendatang.
Diantara dua belas partai yang tergabung, terdapat dua partai yang mulanya berada diluar koalisi tersebut, yaitu PKS dan PKB yang akhirnya bergabung dalam koalisi tersebut.
Dengan bergabungnya PKS dan PKB, Koalisi KIM Plus kini telah memperoleh 91 kursi dari total 106 kursi di DPRD DKI.
Dukungan tersebut hadir dari Partai Gerindra 14 Kursi, Partai Golkar 10 Kursi, PAN 10 Kursi, Partai Demokrat 8 Kursi, PSI 8 Kursi, Partai Perindo 1 Kursi, Partai Nasdem 11 Kursi, PPP 1 Kursi, PKB 10 Kursi, dan sumbangan terbesar PKS 10 Kursi.
(fik/frg)