Logo Bloomberg Technoz

Meski banyak yang turun, sebagian saham pendatang baru masih mengalami kenaikan. Berikut pergerakan saham pendatang baru sepanjang tahun ini.

Turun

  1. PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX) : turun 80,84%
  2. PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) : turun 73,31%
  3. PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) : turun 43,82%
  4. PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) : turun 9,71%
  5. PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) : turun 71,33%
  6. PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) : turun 46,21%
  7. PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH) : turun 57,63%
  8. PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) : turun 46,12%
  9. PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) : turun 37,59%
  10. PT Ecocare Indo Pasifik Tbk (HYGN) : turun 16,36%
  11. PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) : turun 62,96%
  12. PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) : turun 70%
  13. PT Xolare Rcr Energy Tbk (SOLA) : turun 66,22%
  14. PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) : turun 50%
  15. PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) : turun 17,04%
  16. PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) : turun 67,97%
  17. PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES) : turun 13,01%
  18. PT Benteng Api Technic Tbk (BATR) : turun 33,33%
  19. PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS) : turun 2,92%
  20. PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPA) : turun 5,32%
  21. PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) : turun 10%
  22. PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) : turun 1,18%%

Naik

  1. PT Satu Visi Putra Tbk (VISI) : naik 341,18%
  2. PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) : naik 158,39%
  3. PT PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP): naik 158,86%
  4. PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) : naik 98,23%
  5. PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA) : naik 52,48%
  6. PT Remala Abadi Tbk (DATA) : naik 52,38%
  7. PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) : naik 41,01%
  8. PT Global Sukses Digital Tbk (DOSS) : naik 26,37%
  9. PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) : naik 22,14%
  10. PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE) : naik 17,24%
  11. PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA) : naik 10,40%
  12. PT Esta Indonesia Tbk (NEST) : naik 1,48%

OJK Tertibkan Calon Emiten

Melihat situasi yang tengah terjadi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta BEI untuk lebih mengetatkan calon emiten yang ingin melantai di Bursa Tanah Air.

Deputi Komisioner Pengawas Emiten, Transaksi Efek dan Pemeriksaan Khusus OJK Djustini Septiana mengatakan, pengetatan terseebut dilakukan untuk menjaga kualitas calon emiten agar berkembang usai melantai.

Suasana pelayanan kontak 157 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Rabu (20/12/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

"Kami minta teman-teman di Bursa itu izin prinsip itu langsung diperketat saja, untuk menjaga kualitasnya itu benar-benar dari perkembangan," ujar Djustini saat ditemui di Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Djustinin mengatakan, saat ini OJK pun tengah mengevaluasi ihwal sejumah kelemahan dalam poin-poin aturan tentang IPO tersebut. Evaluasi tersebut juga dilakukan bersama dengan BEI, sebagai pelaksana IPO.

Saat ini, OJK sendiri memiliki sejumlah aturan yang berkaitan dengan rencana emiten untuk melakukan IPO. Aturan itu tertuang dalam POJK Nomor 51/2016, POJK Nomor 7, 8, 23, 25, 58, 76/20217, hingga POJK Nomor 22 dan 29 Tahun 2021.

Sementara, BEI juga telah memiliki Peraturan I-A Kep-00101/BEI/12-2021, I-V Kep-00104/BEI/07-2023, I-A.1 Kep-00100/BEI/10-2014, dan I-Y Kep-00083/BEI/11-2022 yang meliputi prasyarat teknis dan sistem untuk IPO.

"Kita sedang evaluasi dulu, kelemahannya ada di mana, kalau ada di situ, berarti kita harus perkuat. Sementara ini kita koordinasi dulu dengan temen-temen di BEI untuk lebih detil lagi, lebih dalam lagi," tutur Djustini.

Hal lain yang akan dievaluasi yakni memperkuat peran dari konsultan hukum dan profesi penunjang pasar modal yang turut membantu para calon emiten untk melantai di Bursa.

"Profesi itu kita harus kuatkan. Jadi peran dan fungsi profesi itu benar-benar harus menjadi profesional. Tidak sekadar dia mau melengkapi tugas bahwa dia ada profesi akuntan dan profesi konsultan."

(ibn/dhf)

No more pages